Pirdaus merupakan sosok anak yang tangguh dan mandiri. Diusianya yang masih 10 tahun, ia sudah mengerti bagaimana susahnya mencari uang.
Setiap pulang sekolah, anak tangguh ini langsung bergegas jualan jagung rebus keliling kampung dan jalan raya. Bisanya ia jualan sampai menjelang malam dan mendapat penghasilan yang tidak menentu, tergantung banyak tidaknya jagung yang terjual.
Menurut Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan, saat ini Pirdaus tinggal bersama ibubya. Ayah Pirdaus sudah meninggal dunia setahun lalu karena sakit jantung. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ibu Pirdaus bekerja sebagai buruh memasak disebuah catering rumahan dengan upah 300 ribu perbulannya.
"Sejak ayahnya meninggal, Pirdaus memutuskan untuk membantu ibunya mencari nafkah, dia berinisiatif jualan jagung rebus milik orang lain. Keuntungan yang didapat Pirdaus dari jualan hanya 500 rupiah perbuahnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Yudi mengatakan jika dalam sehari jagung rebus Pirdaus hanya laku 20 buah dan ia hanya mendapat upah 10 ribu saja. Nantinya upah itu Pirdaus gunakan untuk membeli beras 1/2 kilo dan sisanya ditabung untuk membeli seragam.
"Penghasilan ibu Pirdaus hanya cukup untuk membayar kebutuhan kakaknya Pirdaus yang lagi di pondok, sisanya untuk bayar listrik, air, dan membeli perlengkapan mandi mencuci. Jadi untuk beras dan seragam, ibunya terpaksa bergantung pada Pirdaus," ungkap Yudi.
Membeli seragam sekolah baru menjadi keinginan terbesar Pirdaus selama ini, sebab selama sekolah ia baru sekali saja diberikan seragam, itupun ketika masuk sekolah. Selama kenaikan kelas, Pirdaus mendapat seragam bekas pemberian dari teman sekelasnya.
Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Pirdaus. Bantuan tersebut diberikan langsung dikediaman Pirdaus di Jalan Dusun Bangkala, Kelurahan Pattalassang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Diharapkan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Pirdaus dan ibunya.
"Alhamdulillah terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya, saya tidak menyangka akan menerima bantuan ini. Bantuan ini sangat berarti dan membantu kami, semoga Allah membalas semuanya," ucap Pirdaus.
#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, karena diluar sana masih banyak warga prasejahtera yang membutuhkan bantuan dari kita semua. Salurkan sedekah, infak dan zakat terbaiknya melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia