Keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi Adi (32) dalam mencari nafkah. Setiap hari, dengan semangat tinggi, warga Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam ini bekerja sebagai penjual kerupuk keliling.
Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau, Adi bercerita jika dirinya jualan kerupuk keliling dari jam 7 pagi sampai 9 malam. Biasanya setelah keliling jualan, ia akan mangkal di daerah Pasar Aviari BT Aji, tepatnya di depan supermarket Top 100. Penghasilan yang didapatnya setiap hari tidak menentu, tergantung banyak tidaknya kerupuk yang laku terjual.
"Saya ngambil kerupuknya dari orang lain, saya ngambil keuntungan 2 ribu rupiah per satu bungkus kerupuknya. Kadang kalo laku banyak, saya dapet untung 30 sampai 20 ribu, tapi kalo lagi sepi paling 10 ribu atau ngga laku sama sekali," ujarnya.
Lebih lanjut, Adi mengatakan jika uang hasil jualan selalu digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makan, membayar listrik, kontrakan, membeli perlengkapan mandi mencuci dan membeli obat sesak. Agar penghasilannya cukup untuk semua itu, Adi rela makan sehari dua kali, itupun hanya dengan nasi dicampur kerupuk dan kecap.
"Saya punya penyakit sesak, kalo kecapean sesaknya suka kambuh, jadi harus rutin minum obat. Saya yang tinggal sendiri disini tidak bisa bergantung kepada orang lain, meski kondisi tubuh saya terbatas ditambah sering sesak, saya harus terus kerja biar bisa terus menyambung hidup," tuturnya.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai, perlengkapan mandi mencuci dan tas untuk Adi.
Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan Adi selama beberapa bulan kedepan.
"Alhamdulillah pak Adi sangat senang dan terharu ketika menerima batuan ini. Beliau mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk membayar kontrakan, modal usaha dan memenuhi kebutuhan harian," ujar Saepul Malik, kepala cabang Rumah Yatim Kepulauan Riau, Rabu (17/5).
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak berkah, manfaat serta kebaikan untuk Adi. Serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur yang telah membantu Adi melalui Rumah Yatim.


Author
Sinta Guslia