Home / Rubrik / Berita

Ringankan Beban Hidup Wak Inah Lansia Pencuci Piring di Medan, Rumah Yatim Berikan Bantuan Program Biaya Hidup

gambar-headline
Kota Medan Post Views: 22

Rumah Yatim masih gencar dalam melakukan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat guna membantu masyarakat yang membutuhkan.

 

Seperti mengadakan bantuan program biaya hidup yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami kesulitan di hidupnya.

 

Tepat pada Kamis, (18/05/2023) Rumah Yatim berhasil menyalurkan bantuan program biaya hidup kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai penerima manfaat.

 

Bantuan program biaya hidup telah diterima oleh Wak Inah sebagai penerima manfaat dari Rumah Yatim yang diberikan secara langsung di kediamannya yang beralamat di Jalan Brigdjen Zein Hamid, Gang Famili Rel, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.

 

Adapun jenis bantuan yang diberikan ialah berupa uang tunai yang langsung diberikan kepada Wak Inah di kediamannya.

 

Nek Rosnah atau yg biasa dipanggil wak Inah ialah lansia yang hidup sebatang kara, anak dan suaminya telah lama meninggal dunia.

 

Ia tak memiliki kerabat atau keluarga yang peduli dengannya. Wak Inah hanya bekerja sebagai pencuci piring, itu pun hanya piring tetangga dan hanya tetangganya itulah satu-satunya sumber pernghasilan Wak Inah.

 

Wak Inah bertahan hidup dengan bekerja sebagai pencuci piring Ia hanya memperoleh 10.000 rupiah dari hasil mencuci piring.

 

Dari penghasilan 10.000 itu, Wak Inah membaginya untuk kebutuhan makan dan menabung untuk membayar listrik tiap bulan. 

 

Apabila sedang tidak mempunyai uang, Wak Inah hanya makan nasi dengan garam. Sempat Wak Inah pernah tidak makan selama dua hari, ia hanya meminum air putih saja.

 

Dari penghasilan 10.000 itu juga terkadang Wak Inah menyisihkan uang sedikit demi sedikit untuk berobat jalan, karena penyakit kelenjar di lehernya yang mengharuskannya berobat tiap minggu.

 

Walaupun anjuran dokter seminggu sekali untuk berobat, tetapi Wak Inah hanya bisa dua sampai tiga minggu baru berobat disebabkan kekurangan biaya.

 

Penghasilan Wak Inah belum cukup untuk kebutuhan sehari-hari, apa lagi untuk memperbaiki rumah peninggalan suaminya itu. 

 

Rumah Wak Inah terlihat sudah tak layak huni. Kalau hujan turun, maka rumahnya akan tergenang air.

 

Bukan hanya itu, rumahnya juga sangat rawan maling. Baru-baru ini, Wak Inah baru-baru kehilangan uang di rumahnya sendiri.

 

Sejak suaminya meninggal 14 tahun yang lalu, Wak Inah belum pernah mendapatkan bantuan.

 

"Saya mengucapkan terima kasih pada para donatur yang telah memberikan bantuan kepada saya, semoga para donatur diberikan keberkahan rezeki dan kepada para relawan Rumah Yatim diberi kesehatan", ujar Wak Inah.

 

Wak Inah sangat berterima kasih kepada donatur yang telah membagikan sebagian hartanya dan juga berterima kasih kepada rumah yatim yang telah mengadakan bantuan program biaya hidup ini, semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi Wak Inah.

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

2 tahun yang lalu