Tangguh, mungkin pantas disematkan kepada Tama (12), anak piatu yang diterlantarkan ayah dan kini tinggal bersama adik, nenek juga kakeknya disebuah rumah sederhana di Desa Karangmulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.
Di usia yang masih sangat belia, Tama tak hanya harus melanjutkan pendidikan, tapi juga harus mencari nafkah untuk menyambung hidup keluarga dan pendidikan adiknya yang masih kelas 1 SD.
Setiap pulang sekolah, anak tangguh ini langsung bergegas keliling jualan opak menggunakan sepedanya. Dalam sehari, penghasilan yang didapat Tama tidak menentu antara 15 sampai 20 ribu, tergantung banyak tidaknya pembeli.
Kepada relawan Rumah Yatim cabang Jawa Tengah, Tama bercerita jika opak yang dijualnya merupakan buatan dirinya dan sang nenek. Setiap keuntungan yang didapat selalu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah.
"Setiap malam aku selalu bantu nenek bikin opak, nanti dijualnya pas aku pulang sekolah. Aku ngga ngebolehin nenek dan kakek jualan karena mereka udah sepuh dan sakit-sakitan, aku juga ga minta bantuan adik jualan karena aku nyuruh dia jaga nenek kakek di rumah. Walaupun cape, tapi aku senang karena bisa bantu penuhi semua kebutuhan mereka, meskipun masih banyak kurangnya," tutur Tama.
Lebih lanjut Tama mengatakan jika selain jualan opak, dirinya pun jualan makanan lain titipan dari tetangga. Tama sengaja melakukan semua itu agar dirinya bisa menabung untuk membeli sepatu baru. "Sepatu sekolah aku udah rusak dan kecil kak, udah lama ga beli karena belum ada uangnya, aku berharap dengan jualan makanan banyak bisa menambah penghasilan aku," tambahnya.
Sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Tama, adik, nenek dan kakeknya.
Adapun bantuan yang diberikan Rumah Yatim diantaranya, uang tunai, sembako, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci.
Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.
"Ketika kami ke rumah Tama, kami melihat Tama sedang merawat adiknya yang sakit, sementara nenek kakeknya sedang beristirahat. Tama terlihat sangat bahagia dan dan terharu ketika menerima bantuan ini, tidak lupa dia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah memberikan bantuan ini," tutur Saefudin, Kepala cabang Rumah Yatim.
Saefudin berharap bantuan ini bisa memberikan banyak berkah, manfaat dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Tama sekeluarga, serta bisa menjadi berkah, ladang pahala dan kebaikan untuk para donatur yang telah membantu Tama melalui Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia