Home / Rubrik / Berita

Nek Marnis, Lansia Sebatang Kara Pembuat Sapu Lidi di Batam Bersyukur Dapat Bantuan Rumah Yatim

gambar-headline
Kepulauan Riau Post Views: 18

Diusia senjanya, nek Marnis (77), warga Air Raja, Kecamatan Galang, Kota Batam masih harus banting tulang demi bisa bertahan hidup. 

Setiap hari, tubuh ringkih nenek dipaksa berjalan kaki jauh untuk mencari pelepah daun kelapa untuk dijadikan sapu lidi. Nantinya sapu lidi itu dijual nenek kepada warga sekitar seharga 2 ribu rupiah. 

Dulu ketika masih kuat, nenek jualan sapu lidi keliling kelurahan, namun saat ini ia hanya bisa berdiam di rumah menunggu warga datang membeli sapu lidi buatannya.

"Sapu lidi nenek ngga tiap hari laku, paling dalam seminggu hanya 3 sampai 5 buah sapu yang terjual. Jadi dalam seminggu nenek harus hemat dengan penghasilan antara 6 sampai 10 ribu," ujarnya.

Diketahui, sudah lama nek Marnis tinggal sendiri disebuah rumah tak layak huni yang sudah hampir roboh dan banyak bolong dimana-mana. Suami nenek sudah lama meninggal sementara anaknya sudah berumah tangga dan tinggal berjauhan dengannya. Anak nenek tidak bisa membantu dikarenakan kondisi ekonominya sama-sama susah.

 

Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci untuk nek Marnis.

Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan hidup nenek selama beberapa bulan kedepan.

"Alhamdulillah ya Allah, doa nenek selama ini dikabulkan melalui perantara Rumah Yatim dan donatur. Nenek baru kali ini nerima bantuan sebanyak ini, nenek sangat senang dan bersyukur. Terima kasih Rumah Yatim dan donatur, semoga semua kebaikan ini dibalas Allah," tutur nek Marnis.

 

#Pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi lansia prasejahtera yang merasakan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi. 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu