Home / Rubrik / Berita

Demi Cucunya Bisa Sekolah dan Makan, Nek Kemi Rela Banting Tulang Cari Rongsokan

gambar-headline
Kepulauan Riau Post Views: 29

Di usianya yang sudah senja, nenek Kemi (75) masih rela banting tulang kerja cari rongsokan dengan upah hanya 10 ribu saja. Semua itu ia lakukan demi bisa menafkahi cucunya yang ditelantarkan kedua orangtuanya.

Setiap hari nek Kemi jalan kaki sejauh 6 KM menyusuri jalanan Ruli Sei Tering hingga simpang menuju Pasar Seken Sengkuang kota Batam. Rasa lelah dan sakit kaki seringkali ia rasakan ketika mencari nafkah, namun ia mencoba menahannya demi bisa terus mencari nafkah.

"Nenek akan terus berjuang buat cucu nenek, selama nenek masih bisa kerja, nenek kerja, nenek ga mau nelantarin dia," ucapnya.

Saat ini Nek Kemi dan cucunya tinggal menumpang di rumah tak layak huni milik orang lain di Kelurahan Tanjung Sekuang

Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau. Cucunya masih sekolah di bangku kelas 3 SMA. 

Karena penghasilannya yang terbatas, nek Kemi dan cucunya hanya bisa makan dengan nasi dicampur garam saja. Mereka sesekali makan dengan lauk jika ada warga yang memberikan sedekah.

Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau mendatangi kediaman sederhana nenek Kemi untuk mengantarkan bantuan biaya hidup berupa sembako, santunan uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci.

Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban nek Kemi serta membantu memenuhi kebutuham harian nenek Kemi dan cucunya selama beberapa bulan kedepan.

"Alhamdulillah nek Kemi sangat senang menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan manfaat dan berkah untuk mereka, serta menjadi ladang pahala dan berkah untuk para donatur," tutur Saepul Malik, kepala cabang Rumah Yatim Kepri.

 

 

“Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama hamba itu menolong orang lain.” (Hadits Muslim, Abu Daud Dan Tirmidzi).

Mari bersama kita bantu warga kurang mampu di berbagai daerah. Salurkan sedekah terbaikmu melalui Rumah Yatim.


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu