Kakek Aizar (74) hidup sendiri di gubuk berukuran 3x4 meter di wilayah Pulau Air Raja, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Galang, Kota Batam.
Setiap pagi lansia ini pergi ke hutan untuk mencari ranting pohon kering yang sudah jatuh, lalu dikumpulkan dan dijual seharga 5 ribu/ikat itupun jika ada warga yang membelinya.
Kakek bercerita jika kayu bakar yang dijualnya jarang sekali ada yang beli, hal itu karena warga sekitar kebanyakan sudah menggunakan kompor gas. "Paling dalam tiga hari kayu bakar kakek laku satu ikat saja, semenjak kurang laku, kakek jarang sekali makan, paling cuman minum aja buat mengisi perut," ujarnya
Kakek Aizar melanjutkan jika musim hujan menjadi masa paling sulit baginya, sebab di musim tersebut ia kesulitan sulit mencari kayu bakar dan menjualnya. "Di musim hujan jalanan licin nak, kakek kesulitan jalan nya, di musim biasa juga kakek sering kesulitan mencari kayu bakar, apalagi di musim hujan," ujarnya.
Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau langsung menerjunkan tim relawannya guna memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci. Penyerahan bantuan diadakan di kediaman kakek Aizar.
Raut wajah bahagia bercampur haru ditunjukan kakek Aizar ketika menerima bantuan. Ia mengaku baru kali ini menerima bantuan dalam jumlah banyak.
"Terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya. Kakek sangat senang bisa mendapat bantuan ini, baru kali ini kakek menerima bantuan dengan jumlah yang banyak. Insya Allah bantuan ini akan kakek gunakan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," tuturnya.
#Pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi lansia prasejahtera yang merasakan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia