Home / Rubrik / Berita

Bantuan Tahap Kedua untuk Nek Baya, Lansia Pencari Rongsokan yang Hidupi Cucu Yatim dengan Upah 5 Ribu

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 26

Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali menyambangi kediaman nek Baya di Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, guna memberikan bantuan biaya hidup tahap kedua.

 

Bantuan yang diberikan sama seperti sebelumnya yakni uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup tahap kedua amanah dari para donatur sudah diberikan kepada nek Baya dan cucunya. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup nek Baya serta cucunya selama beberapa bulan kedepan," ungkap Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

 

Lebih lanjut, Yudi mengatakan jika nek Baya dan cucunya terlihat sangat senang ketik menerima bantuan ini. Tidak lupa mereka pun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu mereka melalui perantara Rumah Yatim.

"Semoga bantuan tahap kedua ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu nek Baya dan cucunya," harapnya.

 

Diusia senjanya, nenek Baya masih harus bekerja keras demi menafkahi cucu yatimnya Fahira (3). Setiap hari dari pukul 9 pagi sampai 5 sore, nek Baya bersama cucunya berjalan kaki sejauh 5 KM untuk mencari rongsokan.

 

Penghasilan yang didapat nek Baya dari mencari rongsokan tidak banyak yakni hanya 5 ribu rupiah saja. Selain untuk makan, uang tersebut harus disisihkan nek Baya untuk membayar sewa kontrakan berukuran 2x4 meter seharga 150 ribu rupiah perbulannya.

 

Karena penghasilannya sangat sedikit, nek Baya sering sekali mencari makanan sisa atau sayur mentah di tempat sampah. Ia terpaksa melakukan semua itu semata-mata hanya ingin bisa menabung untuk membayar kontrakan. 

 

Sebenarnya nek Baya tidak tega membawa Fahira mencari rongsokan, namun ia tidak pilihan lain. Ia tidak mau cucunya ditinggal sendiri di kontrakan.

 

Nek Baya juga tidak tega memberikan cucunya makanan dari tempat sampah. Namun jika tidak begitu, ia tidak bisa membayar kontrakan, nek Baya tidak mau cucunya sampai tinggal di jalanan. 

 

Diketahui, ayah dari Fahira meninggal ketika sang cucu masih di dalam kandungan ibunya. Sementara ibunya pergi entah kemana selang dua bulan melahirkan Fahira.

"Nek Baya dan cucunya sangat layak dibantu dan layak menerima bantuan ini. Mudah-mudahan nek Baya dan cucunya selalu diberikan kesehatan dan selalu dikelilingi oleh orang-orang baik," tandas Yudi.

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu