Rumah Yatim Sulawesi Selatan tidak pernah patah semangat untuk melakukan aksi kebaikan demi membantu masyarakat yang membutuhkan.
Pada Kamis, (24/08/23) Rumah Yatim Sulawesi Selatan berhasil menyalurkan bantuan biaya hidup untuk Nenek Rappaja sebagai penerima manfaat.
Program bantuan biaya hidup tersebut disalurkan secara langsung oleh tim relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan kepada Nenek Rappaja di kediamannya yang berlokasi di Jalan Poros Majene, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Bantuan yang diberikan adalah bantuan biaya hidup berupa sembako seperti telur, minyak, beras, terigu dan lain nya, bukan hanya itu, tim relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan juga memberikan bantuan berupa uang tunai guna membantu kebutuhan sehari-hari lainnya.
Nenek Rappaja (80) adalah seorang lansia penjual lemper demi menghidupi cucu terlantarnya. Orang tua cucunya tersebut pergi meninggalkannya begitu saja tanpa adanya kabar sama sekali setelah bercerai pada saat cucunya Syalwa berusia 8 bulan.
Lemper yang dijual oleh neneknya adalah hasil masakan nenek sendiri di mana setiap lemper yang dijual diberi harga Rp. 2500. Nenek biasanya berjalan sejauh 3 km sambil menggendong cucunya sebab tidak ada yang menjaga apabila ditinggalkan di rumah.
Upah yang diperoleh nenek kisaran Rp30.000 sampai Rp50.000 per harinya sesungguhnya tidak cukup untuk modal kembali, namun semua itu nenek cukupkan untuk kebutuhan nutrisi cucunya, sejak kecil Syalwa tidak pernah merasakan ASI dari ibunya, ditambah asupan susu terpaksa diganti oleh air putih atau teh sebab terkendala ekonomi.
Dengan diberikannya program bantuan biaya hidup nenek Rappaja menjadi terbantu dan bersyukur karena kebutuhan sehari-harinya dapat terpenuhi.
Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk Nenek Rappaja dan cucunya serta menjadikan pahala yang mengalir bagi para donatur yang telah berpartisipasi dalam program ini.
Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh