Cerita perjuangan hidup dalam keterbatasan datang dari lansia tangguh bernama Jemah (72) warga Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. 

Semenjak suaminya sakit, Jemah mesti bekerja keras demi bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan pengobatan suaminya. Setiap hari jumat, ia bekerja sebagai buruh pembersih halaman masjid dengan upah 10 ribu. Untuk sampai ke masjid, ia harus berjalan kaki sejauh 15 KM.

Diketahui, Jemah saat ini tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Anak-anak Jemah bekerja sebagai kuli panggul di Pelabuhan kota Pontianak, namun pekerjaan tersebut dilakukan setiap sebulan dua kali.

Karena pekerjaan kedua anaknya jarang ada, akhirnya mereka tidak bisa membantu Jemah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Anak-anak nenek kerjanya sebulan dua kali, upahnya 50 ribu perbulannya. Mereka udah berusaha nyari kerja tambahan tapi belum dapet juga, jadi buat makan dan lain-lain itu digabung dengan penghasilan nenek yang hanya 10 ribu perminggunya. Kalo uang dan beras habis terpaksa kami tidak makan dan cuman bisa minum air putih aja," tutur Jemah.

Sebenarnya Jemah memiliki 5 orang anak, namun ketiga anaknya sudah menikah dan hidup kekurangan, jadi mereka tidak bisa membantu Jemah memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat melalui program bantuan biaya hidup nya memberikan bantuan bahan pokok, perlengkapan mandi mencuci dan uang tunai untuk Jemah dan keluarganya. 

Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban Jemah dalam memenuhi kebutuhan harian keluarga. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Jemah dan keluarganya.

Raut wajah bahagia tidak dapat disembunyikan oleh Jemah ketika menerima bantuan ini. "Alhamdulillah nenek sangat senang sekali bisa menerima bantuan ini. Terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur. Semoga Allah membalas semuanya, semoga para donatur diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan berkah, juga dimudahkan semua urusannya oleh Allah," tutur Jemah