Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali memberikan perhatiannya kepada warga kurang mampu. Kali ini perhatian tersebut diberikan kepada Reski (10), anak tangguh penjual gogos (lemper bakar khas Sulawesi) keliling di Bukit Samang Sulbar.
Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel mengatakan jika Rumah Yatim memberikan perhatian dalam bentuk bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Bantuan tersebut diberikan di kediaman ibu Reski di Dusun Apoang, Kel. Bukit Samang Kec. Sendana Kab. Majene, Sulawesi Barat.
"Bantuan diterima langsung oleh Reski degan penuh haru bahagia, dia bilang kalo bantuan ini sangat berarti dan membantu, tidak lupa ia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah memberikan bantuan ini," ujarnya.
Adam berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat, berkah serta dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup Reski dan ibunya selama beberapa bulan kedepan.
Diusia kanak-kanaknya, Reski tidak disibukan dengan bermain, melainkan ia sibuk dengan bekerja membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setiap pulang sekolah, ia bergegas jualan kacang gogos dan gorengan keliling milik orang lain sampai menjelang magrib. Reski rela kerja keras agar ibunya bisa berobat dan sembuh seperti sedia kala.
Diketahui, tiga tahun lalu ayah Reski pergi menelantarkan ia dan ibunya. Selama itu, ibu Reski bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan penghasilan 300 ribu perbulan nya. Namun, sejak ibunya sakit sebulan lalu, sang ibu tidak bisa bekerja dan akhirnya Reski lah yang harus menggantikan peran ibunya mencari nafkah demi sesuap nasi dan biaya berobat ibunya.
"Setiap hari Reski jualan gogos dan gorengan keliling milik orang lain, upah yang diterimanya tidak menentu, jika jualannya habis semua, ia akan mendapat upah 10-15 ribu, namun jika tidak habis, ia hanya akan mendapat upah 5 ribu atau beras setengah liter," tutur Adam.
Selama sakit, ibu Reski tidak pernah dibawa ke berobat, sehingga Reski belum tau jenis penyakitnya apa. Yang Reski tau, ibunya sering sakit kepala hebat dan muntah-muntah. Untuk meredakan rasa sakit ibunya, Reski hanya bisa membelikannya obat warung, itupun tidak setiap hari, tergantung penghasilan yang didapat Reski
Selama diterlantarkan ayahnya, Reski tidak pernah membeli seragam, tas dan sepatu. Terakhir Reski membeli ketiga barang itu waktu masih duduk di bangku kelas 1 SD. Meski setiap hari ia menggunakan tas, sepatu dan seragam yang kekecilan, Reski tidak pernah minder dalam mencari ilmu di sekolah. Ia selalu bersemangat karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi orang sukses supaya bisa membahagiakan ibunya.
"Reski sangat layak dan layak menerima bantuan ini. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan Reski dan ibunya. Terima kasih kepada seluruh donatur yang telah membantu Reski melalui Rumah Yatim, semoga apa yang diberikan bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala aamiin," tutup Adam.
Author
Sinta Guslia