Home / Rubrik / Berita

Muchsin Yatim Piatu Pencari Kepiting Bahagia Dapat Program Biaya Hidup dari Rumah Yatim Sumut

gambar-headline
Sumatera Utara Post Views: 18

Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Sumatera Utara berhasil menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan. 

 

Pada Senin, (12/06/23) Rumah Yatim Sumatera Utara mengadakan program bantuan biaya hidup untuk Muchsin sebagai penerima manfaat. 

 

Bantuan biaya hidup yang diberikan berupa beras, teh, minyak, gula, sikat gigi, pasta gigi, roti, sabun, sarden, susu, dan uang tunai, yang langsung diberikan kepada Muchsin di Rumahnya yang beralamat di Jl. Young Pana Hijau, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara.

 

Muchsin dan Adiknya tinggal bersama Neneknya yang sudah renta, sakit-sakitan namun tidak bisa dibawa berobat. Ayah mereka telah meninggal 3 tahun yang lalu di tengah laut ketika sedang mencari ikan, sedangkan ibu mereka meninggal karena sakit gagal ginjal di tahun 2022 lalu.

 

Muchsin harus menjadi tulang punggung dan dibantu oleh adiknya Maulana sepulang sekolah jam 01.00 siang mereka bergegas untuk mencari kepiting di sungai dan hutan mangrove yang hasilnya dijual untuk makan dan biaya sekolah. 

 

Mereka harus mempertaruhkan nyawanya berenang di sungai yang dalam dan berarus deras demi memasang perangkap kepiting yang dibawanya, setelah perangkap dipasang lalu ia menunggu sampai jam 3 sore berharap banyak kepiting yang masuk ke perangkapnya.

 

Kerja keras yang dilakukan Muchsin hasilnya tidak sebanding dengan risiko yang akan dihadapi dari hasil menangkap kepiting mereka hanya memperoleh uang 5000 sampai 10.000.

 

Muchsin sekarang ini duduk di kelas 2 SMK sedangkan adiknya Maulana masih kelas 4 SD untuk membayar uang sekolah sebesar Rp150.000 perbulan Muhsin harus banting tulang mencari uang. Sekarang ini dia sudah menunggak uang sekolah selama 2 bulan dan segera harus dibayar sedangkan sang adik Maulana seragam sekolahnya sudah sempit dan hanya punya satu seragam merah putih dan satu seragam pramuka dan tas miliknya sekarang sudah robek. 

 

Muchsin juga memiliki pekerjaan mulia yaitu menjadi seorang marbot masjid di dekat rumahnya, setelah mencari kepiting sebelum datang waktu ashar iya harus segera datang ke masjid untuk membersihkan masjid dan mengumandangkan azan, ia ikhlas tanpa pamrih menjadi seorang marbot tanpa digaji hanya berharap pahala yang dikhususkan untuk almarhum kedua orang tuanya. 

 

"Saya tidak menyangka dan mengucapkan terima kasih pada yang telah memberikan bantuan kepada saya, semoga para donatur diberikan keberkahan panjang umur yang berkah dan kepada para relawan Rumah Yatim diberi kesehatan", ujar Muchsin. 

 

Semoga bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim Sumatera Utara dapat bermanfaat bagi Muchsin dan keluarganya.

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

2 tahun yang lalu