Home / Rubrik / Berita

Hidup Tanpa Sosok Ibu Ayah, Tiga Kakak Beradik di Tegal Bertahan Hidup dengan Menjadi Buruh Pembuat Batu Bata

gambar-headline
Jawa Tengah Post Views: 17

Sejak ditinggal meninggal ibu dan diterlantarkan ayahnya, Bagus (11), Munir (9) dan Sururi (9) hidup bersama neneknya di sebuah rumah sederhana kecil di Desa Jatibogor, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.

Setiap hari, ketiga anak tangguh ini disibukan dengan berbagai kegiatan seperti sekolah dan bekerja sebagai buruh pembuat batu bata.

Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Jawa Tengah, Bagus bercerita, setiap pulang sekolah, diri dan kedua adik kembarnya bekerja sebagai buruh pembuat batu bata. Dalam sehari mereka bertiga diupah 5 ribu, itupun jika sudah membuat 50 batu bata.

"Setiap pulang sekolah aku sama adik kerja kak buat makan, upah yang kami dapat 5 ribu buat bertiga, nantinya upah itu kami belikan nasi bungkus buat makan," terangnya.

Lebih lanjut, Bagus mengatakan jika sejak ditinggal meninggal ibunya, mereka tinggal bersama sang nenek yang bekerja sebagai buruh cuci. Sementara ayah Bagus sudah menikah lagi dan menelantarkannya.

Nenek Bagus tidak setiap hari bekerja, jadi sang nenek seringkali kesulitan untuk membeli bahan makanan. "Aku sama adik ga mau ngerepotin nenek, jadi kami makan sehari sekali aja, itupun nasi bungkus dibagi tiga. Tapi kalo nenek ada kerjaan, kami bisa makan sehari dua kali,"ungkapnya.

Bagus dan kedua adiknya ingin sekali bisa membeli perlengkapan sekolah baru khususnya sepatu dan tas, sebab sepatu mereka sudah kecil dan bolong sementara tas mereka sudah rusak. Bagus ingin sekali menabung untuk membeli semua itu, tapi penghasilan dari membuat batu bata hanya cukup untuk makan saja.

 

Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, bahan pokok, perlengkapan mandi mencuci dan bingkisan buah untuk Bagus, Munir, dan Sururi. Bantuan tersebut diserahkan langsung di kediaman nenek mereka.

"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa meningkatkan semangat Bagus, Munir, dan Sururi dalam menuntut ilmu, menjalani hari-harinya maupun membantu neneknya mencari nafkah, semoga kedepannya Rumah Yatim bisa kembali membantu ketiga anak tangguh ini," ujar Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Tegal.

Raut wajah bahagia ditunjukan Bagus, Munir dan Sururi ketika menerima bantuan ini. Sembari berkaca-kaca, mereka mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini.

"Alhamdulillah terima kasih Rumah Yatim dan para donatur atas bantuannya. Insya Allah bantuan ini akan kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membeli perlengkapan sekolah baru seperti seragam, tas, sepatu dan alat tulis. Alhamdulillah kami sangat senang dan bersyukur sekali karena Allah mengabulkan doa kami melalui perantara Rumah Yatim dan para donatur. Semoga Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan para donatur dengan balasan yang terbaik. Sukses terus untuk Rumah Yatim dan para donatur," tutur Bagus.

 

#pejuangkebaikan, Alhamdulillah berkah zakat, infak dan sedekah yang dititipkan para donatur melalui Rumah Yatim telah dirasakan manfaatnya oleh Bagus, Munir, dan Sururi. Mudah-mudahan bantuan ini bisa menjadi berkah, ladang pahala dan kebaikan untuk para donatur. 

Mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi masyarakat prasejahtera dan anak yatim dhuafa yang merasakan manfaatnya. Salurkan Zakat, infak dan sedekah terbaikmu di Rumah Yatim.

 


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu