Home / Rubrik / Berita

Sugiharto, Anak Piatu yang Rela Jadi Buruh Cangkul Demi Rawat Ayah Tunanetra Dapat Bantuan Rumah Yatim

gambar-headline
Kepulauan Riau Post Views: 23

Kebahagiaan kini tengah dirasakan Sugiharto (15), piatu tangguh buruh cangkul di Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.

Pasalnya pada Selasa (20/6) kemarin, ia menerima bantuan biaya hidup berupa sembako, perlengkapan mandi mencuci dan santunan uang tunai dari Rumah Yatim.

 

Kepada tim Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau, Sugiharto mengaku sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini. Bagi Sugiharto, bantuan ini amat sangat berarti dan membantunya. Tidak lupa, anak tangguh ini pun mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini melalui perantara Rumah Yatim.

"Alhamdulillah bantuan ini sangat membantu saya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, saya dan bapak bisa makan enak dan bisa beli kebutuhan lainnya, sekali lagi terima kasih Rumah Yatim dan para donatur, semoga Allah membalas semuanya," ujar Sugiharto.

 

Diusianya yang masih sangat muda, Sugiharto tidak hanya harus memikirkan pendidikannya, tapi juga harus memikirkan biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap pulang sekolah, anak tangguh ini bergegas pergi ke sawah untuk bekerja sebagai buruh cangkul dengan upah hanya 5 sampai 20 ribu saja.

Usai bekerja, Sugiharto tidak langsung istirahat, namun ia harus melanjutkan kegiatannya dengan memasak, bersih-bersih rumah dan mencuci.

"Cape sih kak tapi mau gimana lagi, setelah ngga ada ibu, aku yang harus ngerjain semua sendiri, kalo ngga kami ga makan," ucapnya.

Lebih lanjut, Sugiharto bercerita jika tiga bulan lalu ibunya meninggal dunia, sementara ayahnya yang seorang penyandang tunanetra tidak bisa berbuat apa-apa. Dulu semasa ibunya masih ada, sang ibu lah yang melakukan semuanya, tentu dibantu Sugiharto, namun setelah ibunya meninggal, semua pekerjaan itu harus diemban Sugiharto.

Diketahui, 2 tahun lalu Ayah Sugiharto kehilangan penglihatannya karena penyakit glaukoma. Sejak saat itu, sang ayah tidak bisa bekerja dan melakukan aktivitas lainnya.

Sugiharto bercerita, sejak sang ibu meninggal, dirinya semakin kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dulu sewaktu masih ada ibunya, ia dan ayahnya bisa makan dengan lauk tahu tempe, tapi sekarang tidak, Sugiharto hanya mampu membeli beras saja dan makan dengan nasi dicampur garam saja.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Sugiharto, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah, meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuhan hidup Sugiharto dan bapaknya selama beberapa bulan kedepan," ujar Saepul Malik, kepala cabang Rumah Yatim Kepulauan Riau.

Lebih lanjut, Saepul berharap bantuan ini pun bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu Sugiharto melalui Rumah Yatim.

 

#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi masyarakat prasejahtera yang merasakan berkah dan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim.

 


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu