Diusia senjanya, kakek Sarjudi (68) masih harus berjuang mencari nafkah untuk nyambung hidup diri dan istrinya.

Setiap hari, warga Sedayu, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini bekerja sebagai penjual mainan keliling. Dalam sehari, pendapatan yang didapat kakek Sarjudi hanyalah 5 sampai 10 ribu rupiah, itupun jika ada pembeli. Jika tidak, kakek pulang dengan tangan kosong.

"Dagangan kakek seringnya sepi pembeli nak, kakek suka sedih karena tidak bisa ngasih yang terbaik buat istri. Tiap hari kakek cuma bisa ngasih makan nenek nasi pakai garam saja, kadang kakek dan nenek tidak makan karena tidak punya beras dan uanb ," ungkap kakek Sarjudi.

Meski jarang laku ditambah kondisinya sering sakit-sakitan, kakek Sarjudi tidak pernah banyak mengeluh dan menyerah. Setiap hari ia terus jualan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup bersama istrinya.

“Selama kakek masih ada tenaga, kakek akan terus berusaha kerja. Kakek ga mau nyusahin anak yang hidupnya juga susah, kakek juga hgaa mau bergantung pada pemberian orang lain," ucapnya.

Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai, perlengkapan mandi mencuci dan sembako untuk kakek Sarjudi.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup, amanah dari para donatur telah sampai kepada kakek Sarjudi. Alhamdulillah bantuan ini disambut bahagia dan antusias oleh kakek. Berkali-kali kakek mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Tidak lupa beliau pun mendoakan untuk kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Jajang, kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta.

Jajang berharap, bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan keberkahan serta meringankan beban kakek Sarjudi dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Mudah-mudahan bantuan ini pun bisa menjadi berkah dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu kakek Sarjudi melalui Rumah Yatim," tutupnya.