Rumah Yatim cabang Medan Provinsi Sumatera Utara berhasil menyalurkan bantuan biaya hidup untuk Nenek Asnah.
Penyaluran bantuan biaya hidup dilakukan oleh tim Rumah Yatim cabang Medan Provinsi Sumatera Utara pada Selasa, (23/06/23).
Dari program bantuan biaya hidup Rumah Yatim cabang Medan nenek Asnah mendapatkan bantuan berupa sembako seperti beras, minyak, telur dan lain sebagainya dan tak lupa juga tim Rumah Yatim cabang Medan memberikan bantuan berupa uang tunai guna membantu meringankan beban hidup nek Asnah.
Nenek Asnah saat ini tinggal di gubuk kecil di pinggir sungai, suaminya meninggal dunia karena jatuh ke sungai dan tidak terselamatkan pada satu tahun yang lalu.
Anak nenek Asnah sudah menikah dan tinggal jauh darinya, perekonomian anaknya juga dikatakan tidak mampu, maka dari itu nek Asnah memilih untuk hidup sebatang kara di gubuk kecilnya, karena nek Asnah tidak mau merepotkan anaknya.
Untuk menyambung hidupnya nek Asnah menjual baju bekas yang dibelinya dari pasar dan dijual kembali, nek Asnah menjual baju bekas dengan berjalan kaki sejauh 3 km dan keliling kampung dari rumah ke rumah orang. Ia menjual baju bekas dan celana bekas anak-anak yang harga satuannya di bandrol Rp5.000, dalam satu hari jualannya hanya laku 2 baju, terkadang dihutangi oleh pembelinya, jadi nek Asnah kekurangan modal untuk berjualan lagi dikarenakan jualannya sering tidak kaku.
Neng Asnah sering menahan lapar karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan, ia hampir 2 hari menahan lapar dan hanya minum air putih saja demi menghilangkan rasa laparnya.
Iya hanya memperoleh keuntungan dari setiap baju yang dijualnya sebesar Rp500 dan dari keuntungan tersebut ia kumpulkan untuk menambah modal berjualan.
Gubuk yang ditempati nek Asnah tidak memiliki dapur dan MCK. Nek Asnah memasak dengan menggunakan kayu bakar di samping rumahnya, ia mengambil air dari sungai dan sering nenek sampai terpeleset dikarenakan airnya jauh dari atas dan pinggang nenek sering merasa sakit ketika menarik timba air.
Gubuk nek Asnah hanya berukuran kurang lebih 2x3 M dan terbuat dari papan yang ditempel-tempel dengan seng bekas, nek Asnah sering merasa kedinginan apabila hujan turun dan gubuk nek Asnah sering kemasukan air.
"Terimakasih kepada Rumah Yatim, saya sangat bersyukur sudah mendapat bantuan, saya kaget tim Rumah Yatim datang dengan memberikan saya bantuan, bersyukur sama Allah, terimakasih Rumah Yatim, Donatur Rumah Yatim semoga Rumah Yatim sukses selalu dan semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk team Rumah Yatim, dan terimakasih juga saya ucapkan kepada seluruh para donatur Rumah Yatim yang telah menyisihkan rezekinya untuk saya, semoga Allah selalu memudahkan urusan dan rezeki para donatur aamiin," ujar Nenek Asnah.
Nek Asnah sangat bahagia sekali mendapatkan bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim cabang Medan.
Semoga bantuan biaya hidup yang diberikan oleh tim Rumah Yatim cabang Medan dapat bermanfaat untuk nek Asnah.
Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org
Author
Ridho Nur Hidayatulloh