Home / Rubrik / Berita

Chairiah Anak Yatim Pengupas Udang Bahagia Dapatkan Bantuan Biaya Hidup dari Rumah Yatim Sumatera Utara

gambar-headline
Sumatera Utara Post Views: 21

Lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Sumatera Utara telah melakukan penyaluran program bantuan biaya hidup untuk masyarakat yang membutuhkan pada Ahad, (27/08/23).

 

Program bantuan biaya hidup tersebut disalurkan secara langsung oleh tim relawan Rumah Yatim Sumatera Utara kepada Chairiah di rumahnya yang beralamat di Lingkungan VI, Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara.

 

Adapun jenis bantuan yang diberikan berupa uang tunai yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari Chairiah. 

 

Chairiah (17) yang pada saat usianya masih 8 bulan dia mengalami sakit step atau kejang, pada saat bayi yang membuatnya saat ini mengalami cacat fisik pada bagian tangan dan kaki kirinya. Sejak ia menginjak usia 2 tahun Ibunya pergi menikah lagi meninggalkan Chairiah dan ayahnya begitu saja. 

 

Ibunya sudah tidak mau menerima dan mengurus Chairiah sebab mengalami cacat. Pada saat itu ia hidup tanpa kasih sayang seorang ibu dan dibesarkan oleh seorang ayah. Sedihnya Chairiah harus menerima dan sabar karena sang ayah telah meninggal dunia pada tahun 2015 lalu karena sakit lambung kronis yang telah diderita sudah lama oleh ayahnya. 

 

Sekarang ini tidak ada lagi sosok seorang ayah yang dapat melindungi Khairiyah ia sering menjadi bahan olokan teman-temannya bahkan hampir mengalami kekerasan seksual oleh orang yang tidak dikenal. 

 

Menjadi seorang yatim tanpa adanya sosok Ibu Chairiah harus tetap kuat dan saat ini ia tinggal berdua bersama neneknya Nurasraini (61) di rumah peninggalan almarhum kakeknya. 

 

Untuk berjuang bertahan hidup Chairiah dan nenek saat ini bekerja menjadi buruh pengupas udang, ia terpaksa ikut bekerja dan putus sekolah demi membantu bekerja, karena nenek sudah mulai sakit-sakitan dan tidak sanggup lagi membiayai iya sekolah.

 

Nenek bekerja mulai dari jam 08.00 pagi sampai jam 02.00 siang dan itu pun harus berjalan sejauh 3 km menuju tempat kerjanya. Dalam seminggu Chairiah dan nenek hanya bisa bekerja 2 sampai 3 hari sebab ketersediaan udang tidak ada setiap hari dan untuk upahnya tidak banyak, mereka hanya diberi upah Rp10.000 sampai Rp20.000 per hari tergantung banyaknya udang yang dikupas. 

 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para relawan Rumah Yatim yang telah membantu saya, semoga selalu diberi keberkahan rezeki," ujar Chairiah kepada relawan.

 

Semoga bantuan biaya hidup yang diberikan oleh tim Rumah Yatim Sumatera Utara dapat membantu meringankan beban hidup Chairiah dan neneknya serta menjadi pahala yang mengalir bagi pata donatur yang telah menyumbangkan rezekinya dalam program ini. 

 

Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi. 

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

1 tahun yang lalu