Tangguh, mungkin pantas disematkan kepada Aditya (15), anak yatim piatu di Jl. Parinring, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Demi bisa menyambung hidup dan mempertahankan pendidikanya, Aditya rela kerja jadi buruh pengantar galon dan gas LPG setiap pulang sekolah. Penghasilan yang didapat Aditya setiap harinya sangat tidak menentu yakni antara 5 sampai 20 ribu, meskipun begitu ia tetap bersyukur karena bisa membantu pamannya memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus berpangku tangan pada belas kasihan orang lain.
Kepada tim relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan, Aditya bercerita jika ayahnya sudah meninggal 5 tahun lalu karena karena kecelakaan lalu lintas, sedangkan Ibunya meninggal setahun lalu dikarenakan serangan jantung. Sejak ditinggal ibunya, Aditya dan adiknya yang masih berusia 5 tahun tinggal bersama pamannya disebuah rumah sederhana kecil.
"Aku sama adik sekarang tinggal sama paman yang udah lanjut usia dan tinggal sendiri. Paman sehari-harinya kerja serabutan jadi penghasilannya tidak menentu. Setelah tinggal sama paman aku kerja biar bisa bantu paman, aku ga mau ngerepotin paman," ujar Aditya.
Rido melanjutkan jika saat ini dirinya duduk di bangku kelas 1 SMA, ia belum memiliki seragam dan perlengkapan sekolah karena tidak punya uang. Selama bekerja upah yang didapatnya hanya cukup untuk makan dan nabung bayar kontrakan saja.
"Jangankan untuk seragam kak, untuk makan saja pas-pasan. Kadang aku sama paman ga makan seharian karena uangnya dipakai buat bayar kontrakan, sementara adik makan nasi kemarin tanpa lauk," ucapnya.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, bahan pokok, makanan ringan dan perlengkapan mandi mencuci untuk Aditya. Bantuan ini diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Aditya, adik dan pamannya. Serta membantu memenuhi kebutuhan pendidikan Aditya.
"Alhamdulillah Aditya sangat senang dan terharu ketika menerima bantuan ini. Berkali-kali ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah peduli dan membantunya. Ia berjanji akan menggunakan bantuan ini sebaik mungkin dan akan lebih semangat lagi belajarnya," papar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Kepada tim relawan Rumah Yatim, Aditya mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar kontrakan, membeli seragam dan perlengkapan sekolah lainnya.
"Terima kasih Rumah Yatim dan para donatur atas bantuannya, semoga Allah membalas semuanya dengan balasan yang terbaik," tutup Aditya.
#pejuangkebaikan, mari lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi anak yatim yang merasakan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia