Sudah bertahun-tahun mbah Sukardi (80) dan adiknya mbah Wastijah (75) hidup berdua disebuah rumah bilik sederhana di Desa Tanjungharja, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Mereka tidak memiliki anak dikarenakan belum pernah menikah.

Untuk makan sehari-hari, mbah Sukardi dan adiknya bekerja serabutan dengan menawarkan jasa menyapu atau mencabut rumput halaman kepada para warga sekitar. 

Upah yang mereka terima beragam, ada berupa uang sebesar 15 sampai 10 ribu, beras, kadang pula mereka diberi upah berupa nasi dan lauk. Namun, tidak setiap hari ada warga yang mau mempekerjakan mereka.

"Kami bisa makan kalo ada tetangga yang minta jasa kami, tapi kalo ngga ada ya kami ga makan. Meski begitu, kami tetap bersyukur karena kami masih bisa bekerja meskipun kondisi kami sudah tidak sekuat dulu," ujar mbah wastijah.

Hidup dalam kondisi ekonomi terbatas dan kesulitan makan membuat kakak beradik ini sering sakit. Ketika sakitpun mereka tidak bisa membeli obat karena tidak memiliki uang.

Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan bingkisan buah untuk membantu memenuhi kebutuhan kedua lansia ini.

"Alhamdulillah terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini, semoga Allah membalas semuanya," tutur mbah Wastijah.

#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi lansia prasejahtera yang merasakan manfaatnya. Salurkan Zakat, infak dan sedekah terbaikmu di Rumah Yatim.