Berprofesi sebagai tukang pijat menjadi satu-satunya ikhtiar yang bisa dilakukan kakek Ending (78), Air Raja, kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk bertahan hidup.
Meskipun penghasilannya tidak menentu dan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, namun kakek Ending tetap bersyukur karena dimasa tuanya masih bisa produktif dan tidak berpangku tangan.
"Alhamdulillah kakek masih bisa nyari ikan, kalo penghasilannya ngga tentu antara 60 sampai 100 ribu dalam 3 hari, penghasilan itu kakek gunakan untuk makan, membeli kebutuhan lain dan bayar sewa sampan," ungkap kakek Ending.
Lebih lanjut, ia pun bercerita jika beberapa tahun lalu istrinya meninggal dunia karena sakit, sementara anak-anaknya sudah berumah tangga dan tinggal di wilayah yang jauh dengannya. "Sejak istri meninggal dan anak-anak berumah tangga, kakek tinggal sendiri. Setiap hari dari jam 11 sampe sore kakek nyari ikan dengan sampan yang disewa dari orang, kalo nyari ikannya kemalaman, kakek suka nginep di pulau kecil," tuturnya.
Banyak suka duka yang dilalui kakek Ending ketika mencari ikan, salah satunya ia pernah mendapat ikan banyak namun hilang dicuri orang. Karena hal ini, kakek yang seharusnya bisa punya uang untuk beli beras dan lainnya terpaksa tidak bisa membeli apapun, untuk makan ia makan makanan seadanya.
Sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau menyambangi kediaman kakek Ending guna mengantarkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai.
Raut wajah bahagia tidak dapat disembunyikan dari kakek Ending ketika menerima bantuan tersebut.
"Insya Allah bantuan ini akan kakek gunakan untuk membeli bahan pokok dan memperbaiki sampan yang sudah bocor. Terima kasih Rumah Yatim dan donatur, semoga Allah membalas semuanya," ucap kakek Ending.
Author
Sinta Guslia