Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai, sembako, seragam sekolah, baju baru, sepatu, meja belajar, perlengkapan sekolah, botol minum, tas, susu dan roti untuk Fajri (9), anak yatim piatu penjual kerang keliling di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan pendidikan serta hidup Fajri, adik dan kakeknya selama beberapa bulan kedepan.
Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel menyampaikan, sebelum bantuan tersebut diberikan, tim terlebih dahulu mengajak Fajri belanja di salah satu mall besar di kota Makassar.
"Alhamdulillah Fajri terlihat sangat senang ketika diajak belanja, disana ia membeli berbagai kebutuhan mulai dari beras, minyak goreng, gula, sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, detergen, pewangi baju, sabun cuci piring, meja belajar, seragam sekolah, sepatu, pakaian, sarden, snack, sirup, biskuit, gula, terigu, kecap, teh, botol minum, susu, tas, roti dan peralatan sekolah," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan jika usai belanja, tim mengajak Fajri makan. "Senang sekali bisa melihat senyum bahagia Fajri ketika diajak belanja dan makan bersama. Kata Fajri, baru kali ini ia pergi ke mall dan belanja banyak dan lengkap. Ia sangat bersyukur bisa menerima semua bantuan ini," terang Yudi.
Diketahui, sejak ditinggal meninggal kedua orangtuanya tiga tahun lalu, Fajri dan adiknya Adriani (4) tinggal bersama kakeknya yang sakit lumpuh disebuah kontrakan kecil. Setiap pulang sekolah, Fajri dan adiknya jualan kerang keliling dengan penghasilan 10 ribu perharinya.
Penghasilan tersebut biasanya digunakan Fajri untuk membeli beras dan sisanya ditabung untuk membayar kontrakan sebesar 200 ribu perbulannya. Fajri, adik dan kakeknya setiap hari makan dengan nasi dicampur garam saja, sementara untuk perlengkapan sekolah, ia tak pernah beli melainkan diberi dari orang lain.
Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, Fajri tidak pernah mengeluh dan menyerah dalam menjalani hari-harinya. Ia bertekad ingin menjadi orang sukses agar kelak bisa membahagiakan adik dan kakeknya.
"Terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Fajri melalui Rumah Yatim. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa meningkatkan semangat Fajri dalam menuntut ilmu dan menjalani hari-harinya. Semoga bantuan ini pun bisa menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur Rumah Yatim," tutup Yudi
Author
Sinta Guslia