Home / Rubrik / Berita

Bantuan untuk Lia, Bocah Penjual Keripik Keliling di Makassar yang Putus Sekolah Demi Nafkahi Kelima Adiknya

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 21

Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali menyalurkan bantuan biaya hidup kepada anak-anak kurang mampu. Kali ini bantuan berupa sembako, perlengkapan mandi mencuci dan yang tunai ini diberikan kepada Lia (13) anak penjual keripik keliling di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

 

Menurut penuturan Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id , yang ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Lia, kelima adik dan neneknya.

"Bantuan diterima langsung oleh nenek dan kelima adik Lia dikarenakan Lia sedang pergi jualan. Alhamdulillah nenek dan adik-adiknya Lia sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini. Tidak lupa mereka pun mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini melalui perantara Rumah Yatim," ujarnya.

 

Yudi bercerita, sejak diterlantarakan kedua orangtua, Lia harus berjuang mencari nafkah untuk membantu neneknya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena kondisi ini, Lia pun terpaksa harus putus sekolah.

Setiap hari, anak tangguh ini berjualan keripik keliling di sampai keluar kecamatan Manggala. Adapun penghasilan yang didapat Lia dari seharian jualan yakni hanya 10 sampai 20 ribu rupiah saja.

"Setiap hari Lia keliling membawa 100 bungkus keripik seharga seribuan. Jika laku semua dia akan dapat upah 20 ribu, jika tidak paling Lia akan dapat 10 ribu. Agar keripiknya laku semua, Lia rela jualan dari pagi sampai malam tanpa membawa makanan, jika lapar paling dia akan minum air putih yang ia bawa dari rumah," tutur Yudi.

Penghasilan yang didapat Lia setiap harinya digunakan untuk membeli lauk, nabung bayar kontrakan dan listrik, serta untuk membeli susu adiknya yang masih balita. Dikarenakan penghasilannya tidak menentu, Lia dan neneknya kesulitan untuk membayar kontrakan.

 

Diketahui, nenek Lia bekerja sebagai buruh tani. Ketika bekerja ia akan diupah dengan seember gabah. Nantinya gabah tersebut akan diolah sang nenek sampai menjadi beras. Jika sedang tidak jualan, Lia dan adik-adiknya terkadang membantu sang nenek bekerja agar upah yang didapat lebih banyak.

"Lia, kelima adik dan neneknya sangat layak dibantu dan layak menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk mereka, serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur Rumah Yatim," ujar Yudi.

Ia berharap banyak orang baik yang membantu Lia melalui Rumah Yatim, agar kedepannya Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan untuknya. "Mudah-mudahan melalui aksi ini Rumah Yatim bisa membantu Lia dan adik-adiknya kembali sekolah. Serta bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka," tandasnya


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu