Kisah pilu dialami seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Masnun (82), warga Bagus kuning, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Di tengah kondisi fisik dan ekonominya yang lemah, ia harus merawat kedua anaknya Zailani (65) dan Ali (42) yang divonis orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Masnun dan kedua anaknya tinggal menumpang di rumah milik orang lain yang merasa iba padanya. Rumah tersebut berada di bantaran sungai, meski kondisinya kurang layak huni, Masnun sangat bersyukur karena masih tinggal di rumah, tidak terlunta-lunta dijalanan.
Untuk menyambung hidup diri dan kedua anaknya, lansia ini bekerja sebagai pencari rongsokan dengan upah 15-35 ribu perminggunya. Upah tersebut digunakannya untuk membeli beras dan nabung bayar listrik.
"Nenek tiap hari jalan kaki sampai 5 KM biar rongsokan yang didapat banyak. Nenek nyari rongsokan sembari perut lapar soalnya belum makan, kalo rongsokan nya belum terjual dan beras habis, nenek dan anak-anak terpaksa ga makan sembari nunggu ada tetangga ngasih. Nenek senang kalo air sungai lagi surut, sebab nenek bisa nyari sayur kangkung buat direbus dan dimakan bareng anak-anak," tutur Masnun
Lebih lanjut, Masnun bercerita jika suaminya sudah meninggal dunia karena tertabrak saat kerja jadi pedagang asongan. Sejak saat itu, Masnun harus berjuang sendiri menafkahi kedua anaknya yang dalam gangguan jiwa.
"Anak-anak nenek ga bisa kerja, jadi nenek harus berjuang sendiri. Nenek setiap hari berdoa supaya diberikan kesehatan supaya bisa terus kerja, nenek juga selalu berdoa supaya punya rezeki banyak biar bisa punya beras banyak, biar nenek dan anak-anak tidak kesusahan lagi kalo mau makan," ungkapnya.
Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Sumatera Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci untuk Masnun dan kedua anaknya.
Bantuan tersebut diterima mereka dengan penuh sukacita dan antusias. "Nek Masnun sebelumnya tidak pernah menyangka akan menerima bantuan dengan jumlah banyak, berkali-kali nenek dan anak-anaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur. Sebelum tim pulang, nenek dan anaknya berdoa untuk kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Jejen Jatnika, kepala cabang Rumah Yatim Sumsel.
Jejen berharap, bantuan yang diberikan Rumah Yatim bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi kebutuhan Masnun dan kedua anaknya selama satu bulan kedepan.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu nek Masnun melalui Rumah Yatim," tutupnya.
#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, karena diluar sana masih banyak lagi lansia prasejahtera yang membutuhkan uluran tangan dari kita semua. Mari salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia