Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci kepada Musfaat (61), lansia penjual sapu lidi keliling yang hidup sebatang kara.

Bantuan tersebut diberikan di kediaman RT setempat di Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Diharapkan bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Musfaat selama satu bulan kedepan.

Menurut penuturan Saeful Malik kepala cabang Rumah Yatim Kepri, sudah belasan tahun Musfaat tinggal seorang diri disebuah rumah kecil tak layak huni.

Di gubuk tersebut hanya terdapat meja panjang yang terbuat dari bambu tua yang sudah hampir roboh, meja tersebut dipenuhi dengan baju lusuh Musfaat. 

"Meja tersebut bisanya digunakan kakek untuk beristirahat, beliau tidak memiliki selimut ataupun bantal. Di kediaman kakek pun tidak ada sarana MCK, " ujar Saeful.

Ia melanjutkan jika Musfaat tidak memiliki istri dan anak sehingga dimasa tuanya ia harus berjuang sendiri untuk menyambung hidup. Meski Musfaat tidak bisa berjalan dan hanya bisa ngesot, namun ia tidak pernah menyerah dalam mencari nafkah.

"Sapu lidi yang dijual kakek itu buatannya sendiri, dijual seharga dua ribu rupiah. Jika sapunya ada yang beli, kakek bisa makan, namun jika tidak, kakek terpaksa tidak makan dan minum air putih saja untuk mengganjal perut kosongnya," tutur Saeful.

Ia mengatakan, Musfaat sangat layak mendapatkan bantuan ini. Ia berharap, bantuan ini bisa membantu meringankan beban Musfaat, serta bisa memberikan kebahagiaan, manfaat dan berkah untuknya.

"Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu kakek Musfaat melalui Rumah Yatim, semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan," ujarnya.

Para pejuang kebaikan, selain kakek Musfaat, masih banyak lansia prasejahtera yang hidup sebatang kara yang mesti dibantu. Mari bersama kita ulurkan tangan membantu mereka dengan menyalurkan sedekah terbaiknya.