Sebagai wujud perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp.8.769.400,- , sembako, bingkisan dan perlengkapan mandi mencuci untuk Ahmad (9) anak tangguh penjual burung keliling di Desa Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim di platform donasionline.id. Diharapkan bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan Reynal selama beberapa bulan kedepan.
Senyum bahagia ditunjukan Ahmad ketika menerima bantuan ini. Kepada tim Rumah Yatim, ia mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membeli perlengkapan sekolah, biaya berobat kakeknya dan sisanya akan ditabung.
"Bantuan uang tunainya mau aku gunakan untuk membeli seragam, sepatu, dan alat tulis. Aku juga mau bawa kakek berobat, nanti sisanya mau aku tabung aja buat kebutuhan lainnya. Alhamdulillah, terima kasih Rumah Yatim dan donatur yang sudah memberikan bantuan ini," ucap Ahmad sembari tersenyum.
Menurut penuturan Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jateng, sejak diterlantarkan ayahnya, Ahmad tinggal bersama kakeknya dikarenakan ibunya pergi merantau untuk mencari nafkah.
Sebelum sakit-sakitan, kakek Ahmad bekerja sebagai buruh tani dan serabutan. Namun sejak sakit, Ahmad lah yang menggantikan kakeknya mencari nafkah dengan berjualan burung milik orang lain.
Penghasilan yang Ahmad dapat dari jualan burung sangat tidak menentu, kadang dia pulang dengan tangan kosong karena burungnya tidak laku, kadang pulang hanya membawa yang 2 ribu rupiah saja karena burungnya hanya laku satu, kadang pula dia pulang membawa uang 10 ribu.
Karena kondisi tersebut, Ahmad dan kakeknya sering sekali hanya makan dengan nasi dicampur garam saja. Ahmad pun kesulitan untuk membeli perlengkapan sekolah dan membawa kakeknya berobat.
"Ahmad hanya mengambil keuntungan 2 ribu rupiah dari seekor burung yang dijualnya. Dia berinisiatif jualan karena tidak mau merepotkan ibunya yang tengah merantau mencari nafkah, selain itu ia pun ingin membawa kakeknya berobat supaya bisa kembali sembuh," ungkap Saefudin.
Lebih lanjut, Saefudin mengatakan jika kondisi ibu Ahmad di perantauan juga sama-sama susah, sehingga sang ibu jarang mengirimkan uang untuk Ahmad.
Banyak suka duka yang dijalani Ahmad ketika berjualan, selain sering tidak laku, Ahmad pun kerap kali mengalami perundungan dari anak-anak lain. Meski sering sakit hati, Ahmad tidak pernah menyerah dalam berjualan.
"Ahmad sangat layak dibantu dan layak menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan manfaat, berkah dan kebaikan untuk Ahmad dan kakeknya, serta menjadi pahala dan berkah untuk para donatur," tutur Saefudin.
Author
Sinta Guslia