Home / Rubrik / Berita

Bantuan Tahap Kedua untuk Akbar, Marbot Tunanetra di Tamangapa Makassar

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 33

Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali menyambangi kediaman Akbar (38), warga Tamangapa Raya, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar guna memberikan bantuan biaya hidup tahap kedua.

Bantuan yang diberikan sama seperti sebelumnya yakni berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci.

 

Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel mengatakan jika bantuan ini diterima Akbar dengan penuh haru dan sukacita. Sebelumnya Akbar tidak menyangka akan kembali menerima bantuan dari para donatur Rumah Yatim.

"Pak Akbar begitu terharu dan bahagia bisa kembali menerima bantuan. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Kata pak Akbar, bantuan sebelumnya sudah digunakan untuk memenuhi kebutunan harian, membayar tunggakan kontrakan selama tiga bulan dan digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah anaknya," tuturnya.

Lebih lanjut, Yudi mengatakan jika untuk bantuan kali ini akan Akbar gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendidikan anaknya, bayar kontrakan dan sisanya akan ditabung.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup tahap kedua sudah disalurkan kepada pak Akbar. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk ia dan anaknya. Terima kasih kepada semua donatur yang sudah membantu pak Akbar melalui Rumah Yatim, semoga bantuan yang diberikan para donatur bisa menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah," paparnya.

***

Kehidupan Akbar berubah drastis setelah tragedi kecelakaan kerja yang menimpanya beberapa tahun lalu. Ia yang sebelumnya hidup normal dan berkecukupan kini harus ikhlas kehilangan penglihatan, pekerjaan bahkan istrinya.

"Sejak Kecelakaan itu, pak Akbar tidak bisa melihat lagi, ia kehilangan pekerjaan, dan istrinya pun pergi meninggalkannya karena tidak mau menerima kondisi pak Akbar. Sekarang pak Akbar tinggal bersama putranya di sebuah kontrakan kecil berukuran 3x4 meter, setiap bulannya pak Akbar harus membayar kontrakan sebesar 250 ribu rupiah," ujar Yudi.

Lebih lanjut, Yudi mengatakan jika sehari-harinya Akbar bekerja sebagai seorang marbot sekaligus muadzin dan imam di masjid dengan penghasilan yang tidak menentu.

"Pak Akbar melakukan semua pekerjaannya itu secara Sukarela. Paling ia hanya menerima sedekah dari beberapa jamaah, itu pun jumlahnya tidak menentu. Biasanya uang yang didapat pak Akbar digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anaknya," tambahnya.

Meskipun penghasilan Akbar masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, namun ia tidak pernah menyerah dan mengeluh dalam pekerjaannya. Beruntung ia memiliki anak yang sangat berbakti, yang dimana setiap pulang sekolah, anaknya bekerja sebagai tukang parkir untuk membantu sang ayah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan yang didapat anak Akbar sekitar 10-15 ribu perharinya.

Kondisi ekonomi yang terbatas membuat Akbar dan anaknya seringkali kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

 

 

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu