Kisah inspiratif datang dari seorang Ayah bernama Masri (37), seorang difabel dari Jalan Parinring Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Masri kehilangan satu kakinya akibat sebuah kecelakaan saat akan bekerja 12 tahun lalu.
“Waktu itu saya mau berangkat kerja pake motor. Ketika diperjalanan ada minibus dari arah berlawanan melaju sangat kencang yang akhirnya menabrak saya. Saat itu saya sempat meloncat untuk menghindari minibus itu, tapi ternyata dari arah belakang ada truk besar datang dan melindas kaki kiri saya. Setelah kejadian itu, saya harus dirawat di rumah sakit selama 3 bulan dan kaki kiri saya terpaksa diamputasi," tutur Masri kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan.
Masri melanjutkan, pasca kakinya diamputasi, ia mengalami keterpurukan. Selain sulit beraktivitas, ia pun terpaksa kehilangan pekerjaan dan kesulitan mencari pekerjaan. "Saat itu saya sangat terpuruk karena harus kehilangan kaki, pekerjaan dan kesulitan bekerja. Saya saat itu juga bingung gimana menafkahi istri dan anak," ungkapnya.
Tidak mau berlarut dalam keterpurukan, Masri pun memutuskan untuk bekerja sebagai buruh cat. Meski kesulitan ketla melakukan pekerjaan tersebut, ditambah banyak orang yang menyarankan untuknya agar mengemis saja, Masri tidak pernah gentar, ia tetap tekun menggeluti pekerjaan tersebut.
"Saya ga mau terus terpuruk, saya harus bangkit karena anak istri harus dikasih makan, saya juga harus bayar kontrakan dan bayar hutang ke tetangga. Meski kondisi saya sekarang lemah, saya ga mau mengemis dengan meminta belas kasihan orang lain," ujarnya.
Bekerja sebagai buruh cat tidak setiap hari dilakukan Masri, tergantung ada tidaknya warga yang meminta jasanya. Karena hal ini, Masri seringkali kesulitan membeli kebutuhan pokok untuk makan keluarga, sehingga ia dan anak istrinya sering juga tidak makan seharian karena persediaan beras habis.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, bingkisan buah, sembako dan perlengkapan MCK. Bantuan ini diberikan untuk membantu meringankan beban serta memenuhi kebutuhan hidup Masri dan keluarganya.
"Pak Masri dan anak istrinya sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini, tidak lupa mereka pun mengucapkan terima kasih dan memanjatkan doa untuk kebaikan para donatur yang telah membantu mereka melalui perantara Rumah Yatim," tutur Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
#pejuangkebaikan mari kita lanjutkan aksi kebaikan ini, karena diluar sana masih banyak lagi Difabel Inspiratif yang membutuhkan uluran tangan dari kita semua. Mari salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia