Home / Rubrik / Berita

Sumringahnya Kakek Umar Saat Kembali Terima Bantuan dari Rumah Yatim Kalbar

gambar-headline
Kalimantan Barat Post Views: 23

Kakek Umar (60), lansia prasejahtera yang tinggal sebatang kara di Jl. Purnama, Gg. Karya indah 2, Kota Pontianak, tampak sumringah saat kembali menerima bantuan biaya hidup dari dari Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat. 

 

Bantuan yang diterima kakek hampir sama seperti sebelumnya yakni santunan uang tunai, bahan pokok dan perlengkapan mandi mencuci. Namun untuk kali ini kakek Umar menerima bantuan lain seperti kurma, sirup, biskuit, kipas angin, baju kaos, baju koko, kopiah dan sarung untuk menemani Kakek di bulan Ramadhan dan lebaran nanti.

 

"Alhamdulillah terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang sudah peduli kepada kakek. Ya Allah semoga Rumah Yatim semakin besar, para donaturnya diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan berkah dan dimudahkan dalam setiap urusannya," ujar kakek Umar.

 

Sementara itu menurut penuturan Nimas Amalia Ulfa, sebelum bantuan tersebut diberikan, tim Rumah Yatim terlebih dahulu mengajak kakek Umar pergi ke swalayan untuk membelikan semua barang yang dibutuhkannya. Setelah itu tim mengajak kakek pergi ke tempat pangkas rambut untuk merapikan rambut kakek.

 

"Alhamdulillah kakek sangat senang ketika kami ajak belanja dan ke Barbershop. Kata kakek, baru kali ini dirinya pergi ke Barbershop, biasanya kalo potong rambut suka sama sendiri sehingga hasilnya kurang rapi. Alhamdulillah sekarang rambut kakek udah rapi," katanya.

 

Nimas berharap, bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup kakek Umar selama Ramadhan hingga lebaran nanti. "Kakek Umar sangat senang karena di hari raya nanti bisa memakai baju koko baru, sarung baru dan kopiah baru. Apalagi baju kokonya berwarna hijau sesuai dengan warga kesukaan beliau. Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak berkah, manfaat, kebahagiaan dan bisa meningkatkan semangat kakek dalam beribadah dan menjalani hari-hari nya," tuturnya.

 

Lebih lanjut, ia pun berharap bantuan ini pun bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk semua donatur Rumah Yatim yang telah membantu kakek Umar melalui Rumah Yatim.

 

Diketahui, sudah lama kakek Umar tinggal sebatang kara di sebuah gubuk yang terbuat dari seng tua berkarat. Ia belum menikah sehingga dimasa tuanya tidak ada yang menemani maupun membantu.

 

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, lansia ini bekerja sebagi penjual tanah bakar yang biasanya digunakan untuk media tanaman. Tanah bakar itu dibuat sendiri oleh Umar dan dijual 10 ribu perkarung atau per 10 kilogram nya.

 

Untuk membuat tanah bakar seberat 10 kilogram, kakek harus membuatnya selama tiga hari. Ketika sudah jadi pun tanah tersebut tidak langsung terjual, kakek harus menunggu lagi.

 

Sembari menunggu tanah tersebut laku terjual, kakek Umar kembali berikhtiar mencari nafkah dengan menjadi buruh potong rumput di rumah tetangga dengan penghasilan 20 ribu. Setiap hari Umar mengitari pemukiman warga untuk menawarkan jasanya.

 

Meski sudah berusaha maksimal, Umar sering sekali kesulitan mendapat pekerjaan ataupun pembeli tanah bakar. Karena hal itu, ia pun seringkali kesulitan membeli makan dan terpaksa hanya bisa minum air putih sebagai pengganjal perut kosongnya.

 

 

Pejuang kebaikan mari kita lanjutkan aksi kebaikan ini. Mari kita terus bantu kakek Umar dan ribuan lansia prasejahtera lainnya yang saat ini tengah menunggu aksi kebaikan ini. Salurkan donasi terbaikmu melalui Rumah Yatim.

 

 

 

 

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu