Sungguh malang nasib mbah Maksus (80), diusia senjanya ia tinggal seorang diri disebuah kontrakan kecil di Desa Kedungbungkus, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
Untuk menyambung hidupnya, lansia ini bekerja sebagai penjual kerupuk keliling dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya.
Diketahui, kerupuk tersebut diambil mbah dari orang lain, setiap hari mbah hanya mengambil 20 bungkus kerupuk saja, dimana dari satu bungkus kerupuk tersebut mbah hanya mengambil keuntungan seribu rupiah saja. Meski keuntungan yang diambil tidak banyak, namun pembeli kerupuk mbah tetap saja sepi, kadang dalam sehari hanya 5 bungkus yang terjual, paling banyak paling 10 bungkus saja.
Menurut penuturan Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jawa Tengah, mbah Maksus berjualan kerupuk dari pagi sampai sore hari menggunakan becaknya. Becak tersebut didorong mbah keliling jualan karena mbah sudah tidak kuat lagi mengayuh becak.
"Dulu mbah Maksus bekerja sebagai tukang becak, namun beberapa tahun ini mbah memilih jualan keliling dikarenakan sudah tidak kuat lagi mengayuh becak. Mbah terpaksa harus tetap bekerja diusia senjanya karena beliau tinggal sendiri dan tidak bisa bergantung pada anak-anaknya," tutur Saefudin.
Lebih lanjut, Saefudin mengatakan jika istri dan anak-anak mbah Maksus pergi meninggalkannya entah kemana. Saat ini diusia senjanya mbah harus berjuang supaya bisa makan, membayar kontrakan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya.
Kondisi keuangan mbah yang sangat terbatas dan tidak menentu membuat lansia ini seringkali kesulitan untuk membayar kontrakan dan makan sehari-hari. Mbah Maksus sering jualan dengan kondisi perut keroncongan karena uangnya ia simpan untuk membayar kontrakan. Mbah pun sering tidur di becak dipinggir jalan karena malu kepada pemilik kontrakan, dimana mbah sudah telat membayar uang kontrakan.
Merespon kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci untuk mbah Maksus.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform Donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup mbah Maksus.
"Alhamdulillah mbah Maksus mengaku senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini. Kata beliau, baru kali ini menerima bantuan dengan jumlah yang banyak dan lengkap. Tidak lupa mbah pun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah memberikan bantuan ini melalui perantara Rumah Yatim," tutur Saefudin.
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk mbah Maksus, serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk semua donatur Rumah Yatim.
#pejuangkebaikan, mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi masyarakat prasejahtera yang merasakan berkah dan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia