Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Erwin (13), bocah yatim penjual buah tala di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan hidup Erwin yang tengah berjuang memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan ibunya yang tengah sakit berat.
Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan menyampaikan jika semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup, amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Erwin, anak Yatim tangguh yang rela putus sekolah dan merantau ke kota sendirian untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup dan pengobatan ibunya, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Erwin dan ibunya," tuturnya.
Adam pun berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu Erwin melalui perantara Rumah Yatim.
Diusianya yang masih sangat kecil, Erwin sudah melakukan banyak pengorbanan untuk ibunya. Sejak ditinggal meninggal ayahnya 3 tahun lalu, Erwin yang saat itu berumur 10 tahun memilih untuk berhenti sekolah supaya bisa menggantikan peran ayahnya dalam mencari nafkah dan memenuhi biaya pengobatan ibunya yang sakit berat.
Erwin memilih pergi merantau ke kota dan tinggal di kontrakan tak layak huni berukuran 1 x 2 meter. Setiap hari, bocah tangguh ini bekerja sebagai penjual buah tala keliling dari pukul 2 siang hingga pukul 7 malam.
"Erwin setiap hari jualan buah tala dengan cara memanggul menggunakan kayu panjang. Buah tala yang dibawa Erwin itu sebanyak 30 bungkus yang beratnya sekitar 10 kg. Adapun penghasilan yang didapat Erwin setiap harinya diantara 5 sampai 30 ribu rupiah," ujar Adam.
Meski penghasilan yang didapatnya tidak menentu dan kecil, Erwin tetap konsisten menabung supaya bisa memberikan uang kepada ibunya untuk berobat, memenuhi kebutuhan sang ibu dan membayar kontrakan serta makan Erwin.
"Demi ibunya, Erwin rela jarang makan dan jualan dalam keadaan perut kosong, ia pun rela mengubur mimpinya bisa sekolah tinggi supaya menggapai cita-citanya," katanya.
Menurut Adam, Erwin sangat layak dibantu san layak menerima bantuan ini, pendidikan Erwin pun sangat layak diselamatkan. "Kami dari Rumah Yatim saat ini tengah berikhtiar membantu Erwin supaya bisa memenuhi kebutuhan hidup dan pengobatan ibunya. Kami pun ingin Erwin kembali sekolah. Semoga banyak orang baik yang membantu Erwin, agar kami dari Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan untuknya," tuturnya.
Author
Sinta Guslia