Di usia senjanya, nek Ismi (72) harus berjuang seorang diri merawat suaminya yang sudah empat tahun menderita sakit tumor.
Ditengah keterbatasan fisik dan ekonominya, warga Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam ini selalu berikhtiar supaya bisa memenuhi semua kebutuhan hidup dan pengobatan suaminya dengan berjualan minuman es keliling.
"Nek Ismi setiap hari rela jualan minuman es keliling sejauh 2 KM, penghasilan yang didapat tidak banyak, kadang kalo lagi rame bisa dapet 25 ribu, tapi kalo lagi sepi cuma 5 ribu," ungkap Saepul Malik, kepala cabang Rumah Yatim Kepulauan Riau.
Meski ketika sedang jualan nek Ismi sering sekali beristirahat, namun ia tidak pernah menyerah dalam usahanya. Ia tidak mau sampai di hari itu tidak mendapat pembeli dan pulang dengan tangan kosong. Nek Ismi sangat ingin bisa memberikan makanan bergizi untuk suami dan membawanya ke dokter untuk berobat.
"Jadi sudah 4 tahun suami nek Ismi menderita sakit tumor di hidung. Sebelum sakit, suaminya kerja jadi kuli bangunan, sekarang cuman bisa terbaring di kasur dan mengandalkan penghasilan dari nek Ismi. Mereka hanya hidup berdua dan mereka khususnya nek Ismi tidak ingin hidup dalam belas kasihan orang lain, kata nek Ismi, selama masih bisa berikhtiar mencari nafkah, ia akan lakukan sebisanya," tutur Saepul Malik.
Sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk nenek Ismi dan suaminya. Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban nek Ismi dan membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka serta biaya pengobatan suami nek Ismi.
"Mudah-mudahan bantuan yang diberikan bermanfaat dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup nenek Ismi dan suaminya. Semoga nek Ismi selalu diberikan kekuatan dan kesehatan, serta suaminya diberikan kesembuhan," tuturnya.
Author
Sinta Guslia