Sungguh malang nasib Mbah Saroh (60), warga desa Karangmulya, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Diusia senjanya ia tinggal seorang diri di rumah tak layak huni ditengah kondisinya yang lumpuh.
Sudah 10 tahun mbah Saroh mengalami kelumpuhan, sudah 10 tahun pula dirinya tidak bisa bekerja dan hanya bergantung pada belas kasihan tetangga untuk makan sehari-hari.
Diketahui, rumah yang saat ini ditempati mbah Saroh dulunya milik almarhum adiknya. Setelah sang adik meninggal, rumah tersebut ditempati mbah seorang diri
"Dulu mbah tinggal bareng kakak dan adik, tapi mereka sudah meninggal dunia jadi mbah tinggal sendirian," ujar mbah Saroh.
Selain lumpuh, mbah Saroh pun mengalami sakit dibagian punggungnya. Dulu sebelum punggungnya sakit, mbah masih bisa melakukan aktivitas menggunakan tongkat. Namun sekarang, mbah hanya bisa tiduran dan duduk di kasur lusuhnya.
"Punggung mbah sakit karena ada benjolan. Mbah sekarang ga bisa ngapa-ngapain, kalo kesakitan mbah cuman bisa nangis sambil minta tolong ke tetangga, mbah mau buang air juga suka minta tolong ke tetangga," tuturnya.
Dikarenakan tetangganya tidak bisa setiap hari memberikan makanan, mbah Suroh sering sekali kelaparan seharian. Jika sedang lapar, ia hanya bisa minum air putih untuk mengganjal perut.
"Kondisi ekonomi tetangga mbah juga lagi sulit jadi mereka tidak bisa setiap hari ngasih makanan," tambahnya.
Merespon kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Yogyakarta melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk mbah Saroh.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id , bantuan diberikan sebagai wujud kepedulian juga perhatian Rumah Yatim dan donatur kepada lansia tersebut.
"Alhamdulillah mbah sangat senang dan bersyukur ketika menerima bantuan. Beliau mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Jajang Khoeruman, kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta.
Ia berharap, bantuan yang diberikan bisa memberikan manfaat dan kebaikan untuk mbah Saroh, serta menjadi pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur.
Author
Sinta Guslia