Sungguh malang nasib yang harus dialami Repan. Diusianya yang masih sangat belia yakni 11 tahun, Repan hidup tanpa sosok ibu ayah dan harus berjuang keras demi bisa bertahan hidup.
Diketahui, beberapa tahun lalu ayah dan ibu Repan pergi merantau dan sampai saat ini tidak ada kabar sama sekali. Sejak saat itu Repan terpaksa putus sekolah tinggal bersama neneknya disebuah kontrakan sederhana berukuran 3 x 5 meter di Jalan Syekh Yusuf, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara kedua adiknya Rehan (6) dan Adik perempuannya, Rahmi (3) ia titipkan kepada sang bibi di kampung.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, nenek Repan bekerja sebagai buruh cuci dengan upah kecil dan tak tentu. Tidak tega melihat sang nenek berjuang sendiri, Repan berinisiatif membantu dengan berjualan kerupuk keliling dengan upah antara 10 sampai 20 ribu rupiah.
Nantinya upah tersebut sebagiannya Repan berikan kepada sang nenek untuk tambahan bayar kontrakan dan sebagian lagi ditabung untuk dikirim kepada kedua adiknya.
"Aku ngga sekolah lagi kak karena nenek ga bisa biayain. Aku memilih kerja supaya bisa bantuin nenek dan kirim uang ke adik-adik di kampung. Alhamdulillah adik-adik pada sekolah, aku pengen adik-adik sekolah tinggi biar jadi orang sukses," tutur Repan.
Lebih lanjut, Repan bercerita jika diri dan neneknya sering hanya makan dengan nasi dan lauk mie instan saja. Mereka pun saat ini sudah menunggak bayar kontrakan.
Merespon kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai untuk Repan. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Repan. Kata Repan insya Allah bantuan ini akan digunakan untuk membayar tunggakan kontrakan, memenuhi kebutuhan sehari-hari selama bulan Ramadhan dan sisanya akan dikirim untuk membelikan adik-adiknya baju lebaran," papar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Adam berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Repan dan neneknya di bulan Ramadhan sampai lebaran nanti.
"Semoga bantuan ini pun bisa menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur Rumah Yatim," tandasnya
Author
Sinta Guslia