Rumah Yatim cabang Yogyakarta kembali memberikan perhatiannya kepada lansia prasejahtera yang hidup sebatang kara. Kali ini perhatian dalam bentuk bantuan tunai biaya hidup ini diberikan kepada Mbah Puji (85), lansia penjual cenil di Desa Kauman, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Raut wajah bahagia ditunjukan lansia itu ketika menerima bantuan. "Terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya, mbah senang sekali bisa menerimanya. Semoga Allah membalas semuanya," ujar Mbah Puji.
Menurut penuturan Jajang Khoeruman, kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta, sudah beberapa tahun tepatnya setelah istrinya meninggal, mbah Puji hidup sebatang kara. Saat ini ia tinggal menumpang di rumah sederhana milik saudaranya.
Untuk menyambung hidupnya, mbah Puji bekerja sebagai penjual cenil, tahu dan bakpau milik orang lain dengan upah antara 10 sampai 15 ribu.
Sebenarnya kondisi tubuh mbah Puji sudah melemah dan sering sakit. Mata sebelah kirinya pun sudah tidak bisa melihat karena dulu pernah terkena serpihan kayu. Namun, dikarenakan mbah hidup sebatang kara membuatnya harus bekerja supaya bisa tetap bertahan.
Diketahui, mbah memiliki anak, namun mbah tidak ingin membebani anak-anaknya yang sudah berumah tangga dan hidup dalam keterbatasan ekonomi.
"Nek Puji sangat layak menerima bantuan ini. Kami berharap, bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup beliau selama beberapa bulan kedepan," ujar Jajang.
Ia pun berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah memberikan bantuan ini.
Author
Sinta Guslia