Home / Rubrik / Berita

Tangis Haru Suisah, Lansia Sebatang Kara Penjual Gorengan di Ujungrusi Tegal Saat Terima Bantuan Rumah Yatim

gambar-headline
Jawa Tengah Post Views: 18

Nenek Suisah (77), lansia sebatang kara penjual gorengan keliling di Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal menangis terharu ketika menerima bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim cabang Jawa Tengah.

 

Kepada tim Rumah Yatim, lansia ini mengaku baru pertama kali menerima bantuan lengkap seperti uang tunai, sembako, perlengkapan mandi mencuci dan bingkisan buah. "Nenek sangat senang sekali menerima ini. Bantuan ini sangat berarti untuk nenek," tambahnya.

Tidak lupa, nenek Suisah mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah dan ladang pahala untuk tim Rumah Yatim dan donatur.

 

Menurut penuturan kepala cabang Rumah Yatim Jawa Tengah, Saefudin, sudah lama nenek Suisah tinggal seorang diri. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, nenek bekerja sebagai penjual gorengan keliling dengan penghasilan sekitar 5 sampai 15 ribu perharinya.

 

Karena penghasilannya sedikit, nenek Suisah sering hanya makan dengan nasi saja, bahkan tidak jarang ia makan dengan nasi sisa kemarin karena gorengannya tidak laku.

"Nek Suisah jualan aneka gorengan, lontong dan cemilan anak-anak milik orang lain, jadi kalau jualannya tidak laku beliau tidak menerima upah," ujar Saefudin.

 

Lebih lanjut, Saefudin mengatakan jika nek Suisah tidak bisa jualan keliling jauh dikarenakan memiliki penyakit asma. 

 "Nenek Suisah sudah 10 tahun sakit asma, jadi beliau tidak bisa jualan jauh atau terlalu kecapean," terangnya.

 

Hidup tanpa sosok suami dan jauh dari anak membuat nek Suisah harus berjuang sendiri untuk menyambung hidup. Tubuh rentanya dipaksa untuk kuat supaya bisa terus bertahan.

 

"Bantuan ini sangat layak diberikan kepada nek Suisah. Mudah-mudahan bantuan ini bisa menjadi berkah, meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan nek Suisah selama beberapa bulan kedepan," ujar Saefudin 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu