Menikmati hidup nyaman di usia senja merupakan mimpi semua lansia, namun di Indonesia masih banyak lansia yang masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan adapula lansia yang hidup sebatang kara dan mesti bekerja keras hanya untuk sesuap nasi saja.
Ialah Kakek Sitaba (76), seorang lansia prasejahtera yang hidup sebatang kara di Jalan Borong Raya, Kelurahan Manggala, Kota Makassar.
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, kakek Sitaba mesti berjalan kaki sejauh 20 KM dari pagi hingga sore hari untuk menawarkan jasanya mereparasi payung.
Upah paling banyak yang didapat kakek dari seharian keliling sekitar 20 ribu saja per hari, itu pun jika ia beruntung mendapatkan pelanggan. Jika tidak, terpaksa kakek tidak bisa makan dan hanya bisa minum air putih untuk mengganjal perut kosongnya.
Diketahui istri kakek Sitaba sudah meninggal beberapa tahun lalu, sementara anaknya pergi entah kemana membuat kakek sering sedih jika mengingat anaknya.
Pasca ditinggal meninggal istrinya, kakek Sitaba tinggal menumpang di rumah milik mantan tetangganya yang merasa iba pada kakek. Jika kakek kemalaman ketika keliling dan belum mendapat pelanggan, kakek terpaksa akan tidur di emperan mushola, emperan ruko ataupun jalanan.
Selain dibayar pakai uang, kakek pun terbiasa dibayar menggunakan beras. "Pelanggan kadang ga punya uang tapi pengen benerin payung, daripada kakek ga dapet pelanggan, gapapa kakek dibayarnya pake beras juga. Nanti berasnya kakek masak sendiri," ungkap kakek Sitaba.
Meski pelanggannya sangat jarang, kakek Sitaba tidak pernah menyerah dalam mencari nafkah. Bagi kakek, pantang untuk meminta-minta selama dirinya masih bisa mencari nafkah halal.
Mengetahui kegigihan kakek Sitaba, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap kelompok lansia prasejahtera berkunjung ke kediaman kakek guna memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai.
Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.
Ketika tim memberikan bantuan tersebut, tampak raut wajah bahagia bercampur haru ditunjukkan kakek Sitaba, ia tak menyangka sebelumnya akan menerima bantuan ini.
" Alhamdulillah terimakasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuan yang diberikan kepada kakek semoga para donatur dan tim Rumah Yatim panjang umur, sehat badan, murah rezeki, moga berkah. Aaminn," tutur kakek Sitaba
Author
Sinta Guslia