Sejak diterlantarkan kedua orang tua,, Khadijah (10) hanya tinggal bertiga dengan kedua adiknya yang masih balita disebuah kontrakan sederhana di Jalan Syeh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ia pun terpaksa putus sekolah karena hal ini.
Untuk makan sehari-hari, anak tangguh ini hanya mengandalkan penghasilannya dari jualan kerupuk milik orang lain sebanyak 10 sampai 20 ribu saja. Penghasilan ini biasanya ia bagi-bagi untuk makan, membeli kebutuhan dan bayar kontrakan.
Kepada tim relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan, Khadijah bercerita jika ketika dirinya jualan, kedua adik balitanya selalu dititipkan ke tetangga. Ia terpaksa melakukan hal itu karena tidak tega kalau harus mengajak mereka keliling jualan seharian.
"Sebenarnya ga enak nitip adik-adik ke tetangga, tapi mau gimana lagi, aku harus jualan biar kita bisa makan dan bayar kontrakan," ujarnya.
Lebih lanjut, Khadijah mengatakan bahwasanya dirinya sangat sedih atas ketegaan kedua orang tuanya yang sudah menelantarkan ia dan kedua adiknya.
"Sejak ibu dan bapak pergi, aku ngga sekolah lagi, padahal aku sangat ingin sekolah biar bisa wujudin cita-cita aku menjadi TNI. Aku juga kasihan ke adik-adik yang masih sangat kecil, mereka sering sekali nangis karena kangen ibu bapak. Kalo adik lagi kangen ibu bapak, aku cuman bisa nyuruh mereka buat berdoa semoga ibu bapak pulang," tuturnya.
Karena penghasilan yang didapat kecil dan tidak menentu, Khadijah sering sekali kesulitan membayar kontrakan. Bahkan sudah dua bulan ini ia menunggak bayar kontrakan.
"Buat makan aja sulit kak, apalagi buat bayar kontrakan," ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, biskuit dan perlengkapan mandi mencuci untuk Khadijah dan kedua adiknya.
Raut wajah bahagia bercampur haru ditunjukkan Khadijah ketika menerima bantuan tersebut.
"Terima kasih Rumah Yatim khususnya para donatur yang sudah memberikan semua ini. Aku sama adik-adik sangat senang sekali, semoga Allah membalas semuanya," ujar Khadijah.
Ia melanjutkan jika akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk membayar tunggakan kontrakan.
Sementara itu, menurut penuturan Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel, bantuan yang diberikan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim di platform donasionline.id . Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Khadijah dan adik-adiknya selama beberapa bulan kedepan.
"Semoga bantuan ini pun bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu Khadijah melalui perantara Rumah Yatim," tutupnya.
Author
Sinta Guslia