Semenjak diterlantarakan suaminya satu tahun lalu, Safitri (24) harus berjuang seorang diri merawat kedua anaknya yang masih berusia 3 dan 1 tahun.
Saban hari, warga Jalan Hertasning, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, ini bekerja sebagai tukang parkir dengan upah 40 ribu rupiah perharinya.
Penghasilan tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, sebab kebanyakan penghasilannya diberikan kepada rentenir untuk membayar hutang saat dirinya melahirkan anak keduanya.
Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, Safitri bercerita jika setiap hari upahnya digunakan untuk membayar hutang sebanyak 25 ribu, nabung bayar kontrakan 12 ribu dan sisanya yakni 3 ribu digunakan untuk membeli mie instan untuk dimakan bersama anaknya.
"Suami saya pergi gatau kemana sejak saya hamil 7 bulan, terpaksa saat itu saya ngutang ke rentenir untuk biaya lahiran, akhirnya sampai sekarang saya harus nyicil bayar hutang dan bunganya," ujarnya.
Lebih lanjut, Safitri mengatakan jika diri dan anaknya makan hanya sehari sekali, itupun hanya dengan sebungkus mie instan. Sebenarnya Safitri tidak tega memberikan makan anaknya dengan mie instan dan hanya makan sekali sehari, namun apa daya, itu saja yang bisa ia lakukan.
"Saya ga tega pak cuman ngasih makan mie instan sehari sekali sama anak, saya juga ga tega bawa dua anak saya kerja dari pagi sampai sore, tapi mau gimana lagi, saya lebih ga tega ninggalin anak sendirian di kontrakan," lirihnya.
Sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci untuk Safitri dan anak-anaknya.
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan hidup Safitri dan anak-anaknya selama beberapa bulan kedepan. "Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah bagi mereka," ujar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Bahagia bercampur haru ditunjukan Safitri ketika menerima bantuan Rumah Yatim. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan donatur yang telah memberikan bantuan. Tak lupa ia pun mendoakan untuk kebaikan Rumah Yatim dan donatur.
"Semoga Rumah Yatim semakin sukses dan para donaturnya diberikan kesehatan, rezeki yang lancar dan berkah, serta dimudahkan dalam setiap urusannya. Terima kasih atas bantuanya, bantuan ini sangat berarti untuk kami," tutur Safitri.
Author
Sinta Guslia