Home / Rubrik / Berita

Hidup Sebatang Kara, Nek Sainem Jualan Intip Keliling untuk Menyambung Hidup

gambar-headline
Yogyakarta Post Views: 34

Berjualan intip (kerak nasi liwet) keliling menjadi ikhtiar yang bisa dilakukan Saminem (67) untuk menyambung hidup. Setiap hari, sembari membawa tambah bambu ia keliling kampung untuk menawarkan intip yang merupakan milik orang lain 

 

Penghasilan yang didapat Saminem dari seharian keliling tidaklah banyak, hanya sekitar 7 sampai 12 ribu rupiah saja. Biasanya uang tersebut ia bagi-bagi untuk dibelikan makan, bayar listrik dan beli obat warung.

 

Saminem merupakan warga Dusun Wanantara ,Desa Sidorejo, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Sejak ditinggal meninggal suaminya 20 tahun lalu, ia hidup seorang diri. Ia pun harus kerja keras untuk bisa menyambung hidup.

 

Rasa lapar, lelah, dan haus sering sekali datang ketika ia sedang jualan. Jika sudah merasa lelah ia selalu beristirahat sebentar, namun jika merasa lapar ia harus terus jualan agar intipnya bisa laku banyak.

 

"Nenek tinggal sendiri nak, kalo ga kerja berarti nenek ngga bisa makan, meski ketika jualan nenek lapar, nenek tetap harus jualan biar intipnya laku banyak dan nenek bisa beli makanan dan obat. Nenek suka sakit-sakitan jadi harus ada uang buat beli obat warung, " terang nek Sainem.

 

Untuk membantu nek Sainem, Rumah Yatim cabang Yogyakarta melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai.

Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan nek Sainem selama satu bulan kedepan.

 

"Alhamdulillah nek Sainem sangat senang dan terharu ketika menerima bantuan ini. Beliau tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan donatur," ujar Jajang Khoeruman kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta.

Ia berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat dan berkah untuk nek Sainem, serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur Rumah Yatim.

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu