Sungguh pilu nasib yang harus dijalani Mbah Sariyah (77) diusia senjanya, mbah tinggal sebatang kara ditengah kondisi kaki lumpuh dan mengalami gangguan pendengaran karena faktor usia.
Dulu sewaktu masih sehat, mbah bekerja sebagai buruh tani untuk menyambung hidup. Tapi sejak sakit stroke hingga lumpuh, mbah hanya bisa bergantung kepada belas kasihan tetangga dan warga sekitar. Aktivitas yang dikerjakan mbah pun dilakukan dengan cara ngesot karena mbah tidak memiliki kursi roda maupun tongkat.
Saat ini, Mbah Sariyah tinggal menumpang disebuah rumah sederhana milik orang lain di Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Dulu rumah tersebut merupakan milik mbah, namun sudah dijual, beruntung pemilik rumah mengizinkan mbah tinggal disana selama mbah masih hidup.
Sebenarnya mbah memiliki anak namun mereka sudah berumah tangga, semua anaknya tinggal jauh dari mbah dan kehidupan nya pun sama susahnya. Mbah tak ingin membebani anak-anaknya.
Karena hanya bisa menunggu belas kasihan tetangga, mbah sering sekali kelaparan dan tidak makan seharian. Mbah berharap kedepannya memiliki bahan makanan agar tidak perlu lagi bergantung pada pemberian orang lain.
Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi cuci untuk mbah Sariyah.
Bantuan tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mbah selama beberapa bulan kedepan.
"Mbah Sariyah sangat senang sekali ketika menerima bantuan ini. Tidak hentinya beliau mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah membantunya. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk beliau, serta menjadi ladang pahala dan kebaikan untuk para donatur." tutur Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jawa Tengah.
Author
Sinta Guslia