Sejak diterlantarkan kedua orang tuanya 2 tahun lalu, Amel (12) dan Hasbi (9) adiknya tinggal bersama sang nenek disebuah kontrakan kecil di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sejak itu pula mereka terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi yang sangat terbatas. Kepada tim Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, ibu dan ayahnya pergi merantau 2 tahun lalu, namun sampai saat ini tidak pernah pulang dan tidak pernah memberi kabar.
"Aku sama adik terpaksa putus sekolah kak karena nenek ga punya uang. Sejak ngga sekolah lagi kami jualan kerupuk punya orang buat bantu nenek memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bayar kontrakan" ungkap Amel.
Lebih lanjut, Amel mengatakan jika neneknya bekerja sebagai penjual kerupuk juga. Namun dikarenakan kondisinya sering sakit dan kelelahan, sang nenek jarang bisa jualan.
"Kasihan nenek udah sering sakit jadi kami bantuin jualan. Kami biasanya jualan dari pagi sampai sore, penghasilan yang didapat kami ga banyak kak paling 5 ribu sampai 15 ribu. Nantinya penghasilan kami diberikan ke nenek," tuturnya.
Penghasilan Amel dan adiknya yang terbatas membuat mereka sering sekali kesulitan untuk makan dan bayar kontrakan. Sudah beberapa bulan ini mereka menunggak bayar kontrakan.
"Kami suka sedih dengan kondisi ini, sebenarnya kami pengen banget sekolah, tapi mau gimana lagi kondisi ekonomi kamu sulit, untuk makan sama bayar kontrakan aja susah apalagi untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Kami berharap secepatnya bisa sekolah, kami ingin jadi anak pintar dan sukses," papar Amel.
Sebagai bentuk dukungan dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.
"Alhamdulillah Amel sangat senang ketika menerima bantuan ini, dia pun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah memberikan bantuan ini padanya," kata Adam, salah satu relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan.
Adam memaparkan jika Amel akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bayar tunggakan kontrakan, membelikan neneknya obat dan sisanya akan ditabung untuk biaya masuk sekolah serta biaya lainnya.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat juga berkah untuk Amel dan keluarganya, serta menjadi berkah, kebaikan dan ladang untuk para donatur yang telah membantu Amel melalui Rumah Yatim. Kami berharap kedepannya bisa terus membantu Amel dan keluarganya," tutupnya.
Author
Sinta Guslia