Diusianya yang mendekati satu abad, nenek Kesih (96), warga Desa Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal ini masih harus banting tulang demi bisa menyambung hidup.

Setiap hari, tubuh ringkih nenek dipaksa berjalan kaki sejauh 7 untuk menjual air mineral dan makanan ringan. Panas, lapar dan lelah sudah menjadi teman setia nenek dimasa tuanya.

Menurut penuturan nek Kesih kepada tim Rumah Yatim, penghasilannya dari jualan keliling tidak menentu, kadang 3 ribu, kadang pula 5 ribu. Meski kecil, nenek tetap bersyukur karena masih bisa mencari nafkah halal tanpa harus berpangku tangan kepada belas kasihan orang lain.

"Nenek jualannya punya orang, ngambil keuntungan nya 500 perak perbarangnya. Alhamdulillah dari jualan itu nenek bisa makan meskipun hanya dengan nasi dicampur garam saja," ungkapnya.

Ketika ditanya tim Rumah Yatim mengenai keinginannya, nenek Kesih hanya menjawab ingin makan dengan ayam dan nasi banyak. "Sudah 15 tahun tepatnya sejak suami meninggal, nenek jarang sekali makan ayam, dalam setahun paling cuman sekali dua kali, itu juga dikasih orang baik. Nenek ingin sekali makan sama ayam, sama lauk lainnya," terang nek Kesih.

Untuk membahagiakan nek Kesih dimasa senjanya, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako,bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci. Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .

Raut wajah bahagia dan haru tidak dapat disembunyikan nek Kesih ketika menerimanya bantuan. Kata nenek, baru kali ini dirinya menerima bantuan dengan jumlah banyak.

"Alhamdulillah ya Allah terima kasih sudah mengabulkan doa dan keinginan nenek selama ini melalui perantara Rumah Yatim dan para donatur. Baru kali ini mbah dapat bantuan sebanyak ini, Alhamdulillah terima kasih Rumah Yatim dan donatur yang telah memberikan bantuan ini, semoga Allah membalasnya berlipat ganda, semoga Rumah Yatim semakin sukses dan para donaturnya diberikan kesehatan, kelancaran rezeki dan dimudahkan urusannya oleh Allah," tutur haru nek Kesih.