Tangguh, mungkin pantas disematkan pada sosok Nisa (11), pelajar yang kini duduk di bangku kelas 5 SD.
Di usia yang masih sangat belia, Nisa tak hanya harus melanjutkan pendidikan, tapi juga harus memenuhi kebutuhan hidup supaya bisa makan dan sekolah.
Perjuangan Nisa dimulai saat masih berusia 3 tahun, dimana ia ditinggal merantau kedua orangtuanya dan dititipkan kepada Daeng Bacce (55). Sampai saat ini kedua orang tua Nisa tidak pernah pulang ataupun memberi kabar.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Daeng Bacce bekerja sebagai penjual baskom keliling milik orang lain. Nisa yang tidak tega melihat ibu asuhnya kerja sendiri memutuskan untuk ikut jualan baskom setiap pulang sekolah.
Jika baskom nya laku, Nisa dan Daeng akan mendapat upah 4 ribu rupiah, namun tidak setiap hari baskomnya laku. Dalam seminggu, baskom jualan mereka hanya laku 2 buah saja, yang artinya penghasilan mereka setiap minggunya hanya 8 ribu rupiah saja.
"Baskomnya jarang ada yang beli bang, padahal aku sama Daeng udah keliling jauh. Penghasilan kami sangat sedikit dan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, agar kami bisa makan, kami suka ngutang di warung, sekarang hutang kami makin banyak, kami bingung gimana bayarnya," tutur Nisa.
Nisa melanjutkan jika dirinya sudah menganggap Daeng seperti ibu sendiri, meskipun dalam hati kecilnya ia ingin sekali bertemu dengan kedua orang tua. "Pengen banget ketemu ibu ayah, aku gatau kabar mereka, mudah-mudahan nanti aku bisa ketemu sama mereka," ucapnya.
Selain ingin bertemu dengan kedua orangtuanya, Nisa pun sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP. "Aku pengen sekolah SMP, SMA dan kuliah, aku pengen jadi orang sukses biar bisa bahagiain dan banggain Daeng," ujarnya
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim berikhtiar membantu Nisa dengan melakukan aksi penggalangan dana secara daring di platform donasionline.id . Alhamdulillah banyak orang baik yang membantu Nisa dengan menyisihkan rezekinya.
Pada Maret lalu, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan biaya tahap pertama untuk Nisa. Bantuan berupa uang tunai ini langsung diserahkan kepada Nisa di kediaman Daeng di Dosun Pannara, Desa Empoang Selatan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.
"Alhamdulillah Nisa sangat senang dan terharu ketika menerima bantuan ini, katanya bantuan ini akan ia gunakan untuk membeli kebutuhan pokok, bayar hutang dan untuk membeli perlengkapan sekolah. Jika ada sisa, akan Nisa tabung untuk kebutuhan mendesak lainnya," ujar Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut, Yudi mengatakan, setelah menerima bantuan, tidak lupa Nisa mengucapkan terima kasih dan mendoakan untuk kebaikan para donatur yang telah membantunya melalui Rumah Yatim.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah disalurkan kepada Nisa, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat serta keberkahan untuk Nisa dan Daeng Bacce, maupun untuk para donatur yang telah memberikan bantuan ini," tandas Yudi.
Author
Sinta Guslia