Home / Rubrik / Berita

Kembali Membantu Kakek Tarmadi, Lansia Prasejahtera di Desa Grinting Brebes

gambar-headline
Jawa Tengah Post Views: 25

Pejuang kebaikan, masih ingat dengan kakek Tarmadi (70), mustahik binaan Rumah Yatim Jawa Tengah di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang sehari-harinya bekerja sebagai montir sepeda?

Ada kabar buruk dan kabar baik datang dari kakek Tarmadi, kabar buruknya tiga minggu lalu kakek terkena musibah jatuh dari sepeda yang membuatnya sakit dan hanya bisa terbaring lemah di kasur lapuk nya.

 

Adapun untuk kabar baiknya Alhamdulillah kakek baru saja menerima bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp. 20.000.000; dari para donatur Rumah Yatim. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id. 

 

Menurut penuturan Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jateng, sejak musibah jatuh dari sepeda, kakek Tarmadi belum bisa bekerja, jangankan untuk bekerja, untuk bergerak pun ia kesakitan. "Untuk bengkel sepeda sementara tutup dulu, kalo untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, bersih-bersih dan biaya berobat kakek juga istrinya yang sakit stroke, dibantu oleh saudara-saudara kakek," ungkapnya 

 

Saefudin melanjutkan jika kegiatan penyerahan ini disambut haru oleh kakek Tarmadi dan istrinya. Mereka mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya berobat dan biaya memperbaiki rumahnya yang sudah banyak kerusakan termakan usia.

"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk kakek Tarmadi juga istrinya. Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu kakek Tarmadi melalui Rumah Yatim, semoga apa yang para donatur berikan bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala," tuturnya.

 

Menjadi montir sepeda menjadi satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukan kakek Tarmadi untuk bertahan hidup dan menghidupi istrinya dimasa tuanya.

Penghasilan yang peroleh kakek pun hanya 4 ribu rupiah saja perharinya, itu pun didapatkan bukan dari jasanya memperbaiki sepeda, tapi dari memompa sepeda beberapa warga yang datang ke bengkel sepeda sederhana miliknya. Bengkel sepeda kakek sangat sepi pelanggan.

 

Diketahui, bengkel kakek Tarmadi berada di depan rumahnya. Alat-alat bengkel yang ia punya sangat terbatas. Kakek pun mengaku sudah kehilangan indra pendengarkannya, untuk itu kakek memilih menunggu pelanggan di depan rumahnya supaya tau ada pelanggan yang datang. 

Saat ini kakek Tarmadi tinggal bersama sang istri yang sudah lama menderita penyakit stroke. Ia yang merawat istrinya tersebut dari menyuapi makanan hingga memandikannya.

Ingin sekali kakek membawa istrinya berobat, namun karena terkendala biaya, ia terpaksa harus menahan keinginannya tersebut.

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu