Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat kembali menyalurkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp. 10.000.000; , susu formula, popok, sembako, biskuit, roti dan perlengkapan mandi mencuci untuk Al Qori Ramadhan (2), balita spesial dari Desa Sungai Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.
Bantuan tahap kedua ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup dan pengobatan Qori.
Menurut penuturan Abdurrohim, kepala cabang Rumah Yatim Kalimantan Barat, penyaluran bantuan ini didampingi oleh pihak pemerintah setempat seperti dari perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Mempawah yakni Zainul dan kepala desa Sungai Rasau Asmadi.
Bantuan diterima langsung oleh Qori dan kedua orang tuanya. "Alhamdulillah bantuan biaya hidup tahap kedua, amanah dari para donatur sudah diberikan kepada de Qori. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah, bisa meringankan beban kedua orang tua de Qori dan bisa membantu de Qori untuk lebih sehat lagi," tuturnya.
Abdurrohim mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Al Qori melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.
"Terima kasih juga kepada pihak pemerintah yang telah mendampingi kegiatan penyaluran bantuan ini. Mudah-mudahan sinergi ini bisa terus terjalin dengan baik kedepannya," ungkapnya.
Sementara itu Asmadi kepala desa Sungai Rasau yang mewakili pihak keluarga Qori dan pemerintah setempat mengucapkan ribuan terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah membantu Qori. Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Qori.
"Insyaallah bantuan ini akan di gunakan sebagai mana mestinya dan juga akan dipergunakan untuk pengobatan Qori," katanya.
Lahir 2 tahun lalu, Qori terlahir dengan Multiple Congenital Anomali (kelainan bawaan lahir), dimana ia lahir dengan kondisi tanpa tempurung kepala, hidung sumbing dan epilepsi. Kondisi ini membuat Qori tidak bisa beraktivitas seperti balita seusianya dan ia pun harus rutin meminum obat epilepsi, terapi dan kontrol ke rumah sakit setiap seminggu sekali .
Namun penghasilan ayah Qori dari bekerja serabutan yang kecil dan tidak menentu membuat pengobatan Qori kadang terhambat. Tidak hanya itu, orang tua Qori pun kerap kali kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
#pejuangkebaikan, terima kasih sudah membantu memenuhi biaya hidup dan pengobatan Qori. Alhamdulillah sejak menerima bantuan dari para donatur, orang tua Qori tidak kesulitan lagi dalam memenuhi kebutuhan Qori, Qori pun rutin kontrol. Mohon doanya semoga kondisi Qori terus stabil agar bisa melakukan semua pengobatan dan sembuh.
Author
Sinta Guslia