Diusia senjanya, nek Wartini (63) masih harus berjuang mencari nafkah untuk nyambung hidup diri dan suaminya yang sudah sakit-sakitan
Setiap hari, warga Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal ini mencari nafkah dengan berjualan opak di pasar. Diketahui, opak tersebut merupakan buatannya, dalam sehari, pendapatan yang didapat nek Wartini berkisar antara 11 sampai 20 ribu rupiah.
Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Jawa Tengah, nek Wartini bercerita jika dirinya setiap hari berangkat ke pasar bersama suaminya menggunakan becak. Meski kondisi mata nenek katarak dan suaminya sakit-sakitan, namun mereka tetap memaksakan jualan demi sesuap nasi.
"Nenek dan kakek punya anak, tapi mereka sudah berkeluarga dan tinggal berjauhan dengan nenek, mereka jarang sekali menengok, jadi nenek dan kakek tidak bisa bergantung sama mereka, nenek dan kakek harus berusaha biar bisa makan," ujarnya.
Dulu sebelum berjualan di pasar, opak nek Wartini dijual ke tengkulak. Namun sudah 5 bulan ini pihak tengkulak tidak datang mengambil opak nenek. "Kalo dijual ke tengkulak nenek sama kakek ga perlu ke pasar, nenek tinggal fokus buat opak aja, tapi udah 5 bulan dari tengkulak ga dateng, daripada nenek sama kakek ga makan, mending kita jualan di pasar, walaupun suka cape dan sering ditipu orang," tuturnya.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai, sembako, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup, amanah dari para donatur telah sampai kepada nenek Wartini. Alhamdulillah bantuan ini disambut bahagia dan antusias oleh nenek Wartini dan suaminya. Berkali-kali mereka mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah membantu mereka. Tidak lupa mereka pun mendoakan untuk kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Saefudin kepala cabang Rumah Yatim Jawa Tengah.
Ia berharap, bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, keberkahan serta bisa meringankan beban nek Wartini dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Mudah-mudahan bantuan ini pun bisa menjadi berkah dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu nek Napsiah melalui Rumah Yatim," tutupnya.
Author
Sinta Guslia