Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat kembali memberikan perhatiannya kepada anak yatim tangguh. Kali ini perhatian tersebut diberikan kepada Syamsul Rizal (14), yatim tangguh penjual makaroni keliling di Mempawah Hilir.
Abdurrohim, kepala cabang Rumah Yatim Kalimantan Barat mengatakan jika Rumah Yatim Kalbar memberikan perhatian dalam bentuk bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Bantuan tersebut diberikan di kediaman Syamsul Rizal, di Desa Malikian, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
"Alhamdulillah bantuan diterima langsung oleh Syamsul Rizal dan ibunya. Mereka sangat senang mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Syamsul Rizal juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Rumah Yatim dan donatur yang telah memberikan perhatiannya kepadanya " ujarnya.
Abdurrohim berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat, berkah serta dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup Syamsul Rizal dab keluarganya selama beberapa bulan kedepan.
"Terima kasih kepada seluruh donatur yang telah membantu Syamsul Rizal melalui Rumah Yatim, semoga apa yang diberikan bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala aamiin," tutupnya.
Diusia remajanya, Syamsul Rizal tidak disibukan dengan sekolah, melainkan ia juga sibuk dengan jualan membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setiap pulang sekolah, ia bergegas jualan makaroni keliling sejauh 10 KM. Syamsul Rizal rela kerja keras agar ibunya tidak kelelahan dalam mencari nafkah. Makaroni ini merupakan milik orang lain, Syamsul Rizal hanya menjualkannya dan diupah antara 10 sampai 15 ribu jika makaroni nya habis semua.
Meski penghasilan yang didapatnya tidak banyak, Syamsul Rizal tetap bersyukur karena bisa membantu ibunya mencari nafkah untuk keluarga.
Diketahui, ayah Syamsul Rizal sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu karena sakit komplikasi. Sejak sang ayah sakit sampai meninggal, ibu Syamsul Rizal lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Sang ibu bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dengan penghasilan yang kecil sehingga penghasilannya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sejak ditinggal meninggal ayahnya, Syamsul Rizal tinggal bersama ibu dan kedua adiknya Khairunnisa (11) dan Naura (5). Rasa lelah, lapar dan ngantuk sering dirasakan Syamsul Rizal ketika jualan. Namun ia selalu menyemangati dirinya untuk terus jualan.
Kata Syamsul, kalo tidak jualan, ia tidak bisa membantu ibunya dan tidak bisa bayar sekolah dan membeli perlengkapan sekolah untuk diri dan kedua adiknya. Syamsul Rizal sangat ingin terus sekolah dan tidak ingin adik-adiknya putus sekolah.
Author
Sinta Guslia