Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali menyambangi tempat tinggal Firdaus (9), anak tangguh penjual kerupuk keliling di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Sama seperti sebelumnya, dalam sambangannya Rumah Yatim memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci.
"Alhamdulillah bantuan tahap kedua, amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Firdaus. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Firdaus selama beberapa bulan kedepan," ujar Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut, Adam menuturkan jika Firdaus terlihat sangat bahagia ketika menerima bantuan ini. Sebelumnya ia tidak menyangka akan kembali menerima bantuan dari para donatur Rumah Yatim
"Firdaus sangat terkejut ketika kami menemuinya. Kata dia, sejak menerima bantuan dari para donatur Rumah Yatim, ia dan neneknya tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya makan. Dia juga bilang, bantuan sebelumnya sudah digunakan untuk membayar tunggakan kontrakan, membeli perlengkapan sekolah, membeli obat neneknya dan membeli sandal agar tidak nyeker lagi ketik jualan," paparnya.
Adam berharap bantuan ini bisa memberikan berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu Firdaus melalui Rumah Yatim.
"Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Firdaus melalui Rumah Yatim. Semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baiknya balasan," tandasnya.
Firdaus merupakan anak yang sangat tangguh. Demi bisa terus sekolah, ia rela meninggalkan orang tuanya di kampung untuk tinggal bersama neneknya di kota. Bersama neneknya, Firdaus tinggal disebuah kontrakan kecil dan sederhana.
Awal mula pindah ke kota, Firdaus bisa fokus sekolah, namun lama-lama karena sang nenek sering sakit-sakitan dan tidak bisa bekerja, Firdaus memilih bekerja jualan kerupuk keliling untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikannya.
Kerupuk yang dijual Firdaus merupakan milik orang lain, ia hanya menjualkannya dan diupah 10 ribu rupiah jika kerupuk nya laku banyak. Nantinya penghasilannya itu digunakan untuk membeli beras dan sisanya ditabung untuk membayar kontrakan.
Agar kerupuk nya laku banyak, Firdaus rela keliling sejauh 10 KM. Ia juga keliling tanpa alas kaki karena tidak mempunyai sandal. Selain tidak memiliki sandal, Firdaus pun tidak memiliki sepatu untuk sekolah, sehingga jika ke sekolah ia hanya bisa meminjam sepatu tetangganya, Firdaus dan tetangganya setiap hari bergantian menggunakan sepatunya.
Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi dan harus bekerja keras demi sesuap nasi, Firdaus tidak pernah banyak mengeluh, ia selalu berusaha supaya bisa terus sekolah dan bekerja keras demi menyambung hidup.
#Pejuang kebaikan, terima kasih atas dukungannya kepada Firdaus. Alhamdulillah setelah menerima bantuan dari Rumah Yatim, Firdaus bisa membeli sandal, sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya. Ia dan neneknya pun tidak lagi kesulitan dalam makan.
Semoga bantuan ini bisa membuatnya semakin bersemangat lagi dalam menjalani hari-harinya.
Diluar sana, masih banyak Firdaus Firdaus lain yang juga membutuhkan uluran tangan kita semua. Untuk itu, mari bersama kita bantu mereka dengan menyalurkan sedekah terbaiknya melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia