Home / Rubrik / Berita

Nek Siang, Lansia Difabel Sebatang Kara Penjual Masker Keliling di Makassar Bersyukur Dapat Bantuan Rumah Yatim

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 56

Hidup sebatang kara ditengah keterbatasan fisik dan ekonomi harus dijalani Nenek Siang (67), lansia penyandang difabel di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Sudah bertahun-tahun tepatnya setelah ditinggal suaminya entah kemana, ia tinggal seorang diri disebuah rumah tak layak huni. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, lansia ini bekerja sebagai penjual masker keliling.

 

Nek Siang keliling jualan sembari ngesot dikarenakan tidak bisa berjalan dan tidak mempunyai kursi roda. Kaki nek Siang kecil dan lemas dikarenakan penyakit polio yang pernah dideritanya sewaktu masih anak-anak.

"Kaki nenek suka sakit kalo dipaksa berjalan, jadi nenek jualan masker keliling dengan ngesot. Sebenarnya cape tapi mau gimana lagi, kalo ngga jualan keliling nenek ga bisa makan," ungkapnya.

 

Lebih lanjut, nek Siang bercerita jika masker yang dijualnya merupakan milik orang lain. Ia diupah 2 ribu rupiah persatu buahnya. "Masker ini harganya 5 ribu, kalo laku nenek dapet 2 ribu. Tapi masker nenek jarang laku, paling banyak nenek dapet uang 20 ribu, tapi seringnya cuman 10 ribu bahkan ngga jarang nenek pulang ga bawa uang karena maskernya ga laku. Kalo ga laku ya nenek ga makan karena di rumah ga ada beras atau makanan," tuturnya.

Nek Siang mengatakan jika dirinya tidak memiliki anak dan saudara sehingga ketika kesulitan tidak ada yang membantunya. Jika tidak dapat upah, nenek terpaksa puasa seharian. "Kadang ada tetangga yang kasihan ke nenek terus ngasih makan, Alhamdulillah nenek senang sekali," ucapnya.

 

Setiap harinya nek Siang selalu merasa kesepian. Ketika sakit, dirinya tidak ada yang mengurus dan harus menahan lapar seharian, saat itu nenek hanya bisa berdoa semoga Allah memberikannya kesembuhan dan kemampuan supaya bisa kembali mencari nafkah untuk makan.

"Kadang nenek selalu nyeletuk ngomong sendiri bilang, andaikan kondisi nenek ga gini dan nenek punya anak, pasti nenek tidak kesepian dan kelaparan lagi," tuturnya.

 

Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk nek Siang. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .

Bantuan diterima nenek Siang dengan penuh haru. "Alhamdulillah terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas kepedulian dan perhatiannya kepada nenek. Nenek sangat senang, semoga Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan para donatur dengan sebaik-baiknya balasan," ujarnya.


Author

img-author

Sinta Guslia

9 bulan yang lalu