Harga sembako yang terus melambung naik membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Terlebih masyarakat tersebut hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas, dimana pekerjaan dan penghasilannya kecil sangat tidak menentu.
Ialah Muhidin (54) warga Desa Kalimati, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Sejak harga sembako naik, ia semakin kesulitan untuk sekedar membeli seliter beras. Penghasilannya dari membuka jasa jahit pakaian sangat tidak menentu dan tidak setiap hari, membuatnya kesulitan untuk membeli kebutuhan pangan sehari-hari.
"Penghasilan saya tidak tentu mas, antara 10 sampai 50 ribu, itu juga tidak setiap hari ada karena jarang sekali ada pelanggan. Dalam seminggu paling hanya ada 1 sampai 2 pelanggan yang meminta jasa saya, kadang juga saya ga dapat penghasilan beberapa hari karena tidak ada pelanggan datang," tutur, Muhidin kepada tim Rumah Yatim.
Lebih lanjut, Muhidin mengatakan jika dirinya sering sekali tidak makan karena penghasilannya belum cukup untuk membeli beras. Ia pun tidak bisa bergantung kepada sanak saudara dikarenakan dirinya hidup sebatang kara. "Istri saya sudah meninggal mas, saya juga ga punya anak, sodara juga pada jauh. Kalo ngga ada beras ya terpaksa saya ga makan," ujarnya.
Saat ini, Muhidin tinggal disebuah rumah yang sudah rusak. Setiap malam, ia hanya bisa pasrah tidur dalam keadaan dingin dan dihinggapi banyak nyamuk. Jika hujan turun ia sibuk mencari wadah untuk mendadah air hujan yang bocor dari atap.
Untuk meringankan beban Muhidin, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan bahan pokok. Mesti tidak banyak, diharapkan bantuan ini bisa memberikan manfaat dan berkah untuknya.
"Alhamdulillah pak Muhidin sangat senang dan bersyukur bisa mendapat bantuan ini, beliau mengatakan jika bantuan ini sangat berarti untuknya. Tidak lupa pak Muhidin mengucapkan terima kasih dan mendoakan untuk kebaikan Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah memberikan bantuan ini," ungkap Saefudin, Kepala cabang Rumah Yatim Jawa Tengah.
Ia berharap bantuan ini bisa menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur yang telah menitipkan zakat, infak dan sedekahnya melalui Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia